Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Kapan Waktu yang Tepat bagi Orang Tua Memberikan Anak Ponsel?

Menunda pemberian ponsel kepada anak bukan hanya tentang membatasi akses ke teknologi, tetapi juga melindungi mereka dari dampak negatif.

30 Januari 2025 | 09.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dua peragawan cilik bermain dengan ponselnya di belakang panggung peragaan busana COMME TU ES Liu Jia dalam China Fashion Week di Beijing, 29 Maret 2015. Fashion show ini menampilkan rancangan bagi orang tua dan anaknya. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Memberikan akses ponsel kepada anak menjadi dilema bagi banyak orang tua. Di satu sisi, ponsel dapat membantu anak tetap terhubung dan belajar. Namun, di sisi lain, penggunaan yang tidak terkontrol berpotensi menyebabkan kecanduan, gangguan tidur, hingga dampak negatif terhadap kesehatan mental.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip Child Mind, CEO Social Awakening Max Stossel merekomendasikan supaya orang tua dapat menunda pemberian ponsel hingga anak mencapai kelas delapan atau sekitar usia 14 tahun. Kelompok orang tua Wait Until 8th bahkan berkomitmen untuk tidak memberikan ponsel pintar kepada anak-anak mereka sebelum kelas delapan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Senada dengan itu, Zach Rausch, peneliti di Universitas New York, juga menekankan pentingnya menjauhkan ponsel dari anak-anak praremaja. Dalam buku The Anxious Generation, ia dan Jonathon Haidt merekomendasikan agar ponsel diberikan saat anak memasuki sekolah menengah (sekitar 14 tahun) dan media sosial baru diizinkan setelah usia 16 tahun.

Pendiri Microsoft, Bill Gates, juga menerapkan aturan serupa dalam keluarganya. Anak-anaknya tidak diperbolehkan memiliki ponsel hingga usia 14 tahun, dan aturan ketat lainnya diterapkan, seperti larangan penggunaan ponsel di meja makan dan pembatasan waktu bermain gawai untuk mendukung tidur yang sehat.

Penundaan Pemberian Ponsel

Menunda pemberian ponsel kepada anak bukan hanya tentang membatasi akses ke teknologi, tetapi juga melindungi mereka dari dampak negatif. Berikut beberapa alasan utama yang dikemukakan para ahli.

1. Menghindari Kecanduan Digital

Fitur pada ponsel pintar, terutama media sosial dan game daring, dirancang untuk menarik perhatian pengguna selama mungkin. Anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan bisa lebih rentan terhadap efek adiktif ini.

2. Dampak pada Kesehatan Mental

Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan ponsel pintar sejak dini dengan meningkatnya kecemasan, depresi, dan gangguan tidur pada anak-anak.

3. Gangguan Konsentrasi dan Prestasi Akademik

Paparan berlebihan terhadap ponsel dapat mengurangi kemampuan anak untuk fokus dan memahami pelajaran di sekolah. Oleh karena itu, beberapa ahli bahkan menyarankan kebijakan sekolah tanpa ponsel untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Kurangnya Keterampilan Sosial

Interaksi langsung dengan teman dan keluarga tetap menjadi aspek penting dalam perkembangan anak. Ketergantungan pada komunikasi digital dapat mengurangi kemampuan anak dalam bersosialisasi di dunia nyata.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus