Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Perkembangan Koyo dan Manfaatnya

Koyo atau koyok plester tempel untuk mengurangi nyeri, karena rasa hangat

6 Mei 2023 | 11.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi koyo. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Koyo atau koyok plester tempel untuk mengurangi nyeri, karena rasa hangat. Mengutip publikasi Inovasi Pembuatan Cream Koyo dari Ekstrak Capsaicin Menggunakan Microwave Solvent Extraction, koyo sebagai transdermal patch sediaan farmasi berupa massa semipadat yang ditempel di bagian kulit untuk mengalirkan dosis tertentu melalui kulit menuju aliran darah. Koyo dinilai sederhana dan mudah dilepas untuk meredakan nyeri otot.

Apa itu koyo?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Koyo pertama kali dikembangkan pada 1979. Saat itu disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA. Koyo yang pertama kali dikembangkan terbuat dari scopolamine. Pada 1981, koyo lain yang dikembangkan terbuat dari nitroglycerin.

Beberapa koyo dikombinasikan dengan kandungan lain, seperti alkohol. Ada pula bahan lain yang dikombinasikan, scopolamine menurunkan panas, nitroglycerin untuk angin. Tapi, bahan-bahan terbatas untuk masuk ke dalam kulit.

Merujuk publikasi Pengetahuan Masyarakat tentang Transdermal Patch Koyo antinyeri sebagai Obat Analgesik Eksternal bahan aktif yang digunakan dalam koyo ada bermacam-macam, antara lain metil salisilat, glicyol salisilat, dan capsaicin. Biasanya ketiga bahan aktif tersebut yang dipakai di Indonesia. Orang yang memilih memakai koyo untuk mengurangi nyeri biasanya, karena alasan sederhana, mudah, dan nyaman. 

Koyo bermanfaat untuk meringankan rasa nyeri seperti pusing, sakit gigi, meriang, pegal. Seiring berkembang zaman koyo saat ini banyak dipakai secara komersil sebagai sintesis kimia. 

Koyo juga mempunyai efek samping dari bahan aktif atau bahan tambahannya. Efek samping itu terkadang muncul jika penggunaan koyo kurang tepat terutama dipakai terlalu lama. Efek samping koyo antara lain iritasi kulit karena reaksi alergi, sensasi panas dan gatal, eritema, dan edema. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus