Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Perlunya Bimbingan Anak Bermain Media Sosial, Bukan Larangan

Psikolog mengatakan larangan total penggunaan media sosial kurang efektif, terutama bagi anak yang lebih besar dan remaja.

5 Februari 2025 | 20.21 WIB

Ilustrasi anak bermain gadget/media sosial diawasi orang tua. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi anak bermain gadget/media sosial diawasi orang tua. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis dewasa Teresa Indira Andani mengatakan anak yang menggunakan media sosial perlu dilakukan pendekatan, bukan melarang namun melalui bimbingan yang kuat dari orang tua terkait manfaat serta risikonya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Larangan total terhadap penggunaan media sosial kurang efektif, terutama bagi anak yang lebih besar dan remaja. Berdasarkan pola asuh otoritatif, pendekatan terbaik bukanlah melarang tetapi membimbing dan memberikan pemahaman yang kuat tentang manfaat serta risikonya,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan pendekatan orang tua untuk membimbing anak bermedia sosial harus sesuai  tahap perkembangan usia. Usia 7 tahun ke bawah disarankan tidak diperkenalkan media sosial karena masih kesulitan membedakan realitas dan fantasi. 

Sementara pada usia 7-11 tahun, anak mulai bisa diperkenalkan dengan pengawasan ketat dan batasan yang jelas, seperti hanya menggunakan platform yang aman dan sesuai usia. Di usia ini orang tua menerapkan kontrol langsung dengan membatasi waktu layar 1-2 jam per hari dan menggunakan aplikasi kontrol orang tua.

Terapkan aturan waktu dan durasi 
Pada remaja 12 tahun ke atas, Teresa menyarankan untuk diajarkan literasi digital agar dapat mengelola media sosial secara mandiri tetapi tetap dalam pengawasan orang tua. Pada usia ini juga lebih ditekankan pendekatan berbasis diskusi dan meminta alasan anak kenapa ingin bermain media sosial serta cara bertanggung jawab terhadap penggunaannya.

“Dengan pendekatan ini anak tidak hanya sekadar patuh tetapi juga memahami alasan di balik aturan yang diberikan,” ujarnya.

Teresa juga menyebut perlu ada aturan waktu dan durasi yang jelas terkait akses media sosial anak dan terapkan etika digital dan privasi online. Orang tua dan anak perlu berdiskusi terkait konsekuensi yang akan diterima anak ketika salah satu aturan dilanggar. Pendekatan ini tidak hanya membentuk kebiasaan digital yang sehat tetapi juga membekali anak dengan keterampilan berpikir kritis dan literasi digital yang akan bermanfaat di masa depan.

“Media sosial bukan hanya tantangan tetapi juga peluang bagi anak-anak untuk belajar, berinteraksi, dan mengekspresikan diri. Pendampingan orang tua dapat membantu anak mengelola media sosial secara bertanggung jawab, aman, dan edukatif,” paparnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus