Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada pesan dari Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro. Ia meminta masyarakat mengatur kembali pola hidup sehat setelah mengikuti kegiatan mudik Lebaran 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Memang yang namanya mudik, kemudian Lebaran dan kegiatan liburan pasti membuat lelah akibat banyak beraktivitas yang padat dan banyak bertemu orang,” kata Reisa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menuturkan kegiatan mudik Lebaran telah membuat fisik kelelahan akibat padatnya aktivitas, baik di jalan maupun saat bertemu sanak saudara, sehingga setelah mengikuti dua kegiatan tersebut tubuh harus mendapatkan pola hidup yang sehat agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
Guna mengembalikan kembali stamina tubuh yang lelah, warga disarankan untuk kembali mengatur pola tidur 7-8 jam per hari dengan kualitas tidur yang baik pada malam hari agar imunitas tidak menurun. Kemudian, pada pola makan dianjurkan mengonsumsi makanan empat sehat lima sempurna, di mana setiap porsi makan mengandung gizi seimbang. Isi piring terdiri dari karbohidrat seperti nasi, sayur-sayuran, lauk pauk, atau buah-buahan.
“Kita itu tidak makan hanya untuk kenyang saja tapi agar tubuh tetap sehat, kecukupan gizi, supaya setelah Lebaran bisa produktif dan badan tidak ikut melebar,” ucap Reisa.
Kedua hal tersebut juga harus diimbangi dengan aktivitas fisik yang setidaknya dilakukan tiga kali dalam seminggu dengan durasi 15-30 menit, dilakukan terus secara bertahap hingga menjadi rutin setiap hari. Masyarakat bisa mulai dengan berjalan kaki, lalu berjalan cepat atau bersepeda ringan. Ia menekankan untuk tidak memaksakan diri saat berolahraga.
Menurutnya, masyarakat juga tidak boleh abai apabila setelah mengikuti mudik merasakan sejumlah gejala yang mirip dengan COVID-19. Bila merasakan keluhan berupa batuk, pilek, atau demam, disarankan untuk langsung memeriksakan kondisi kesehatan melalui tes usap agar cepat mendapatkan diagnosa.
Buat yang merasa melakukan kontak erat dengan pasien positif COVID-19, diharapkan juga berpartisipasi aktif dalam melakukan pelacakan supaya penularan tidak semakin menyebar.
“Harus lakukan swab, kalau sudah ketahuan hasilnya maka pengobatan akan tepat dan risiko fatal jadi rendah dan bisa cepat sembuhnya. Lakukan juga tracing. Semuanya harus diperiksa juga dan kalau sudah lakukan sesuai anjuran dan merasa ada gejala COVID-19, segera lakukan isolasi mandiri,” kata Reisa.