Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Rice Bowl ala Anak Presiden

Gibran dan Kaesang bersama Chef Arnold membuka usaha restoran baru yang tengah menarik perhatian masyarakat.

6 Juli 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Restoran Mangkok Ku di jalan Tanjung Duren Raya, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis lalu. Tempo/Bintari Rahmanita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anak-anak Presiden Joko Widodo sudah lama berbisnis kuliner. Anak pertama, Gibran Rakabuming, memiliki bisnis katering bernama Chilli Pari. Ia juga membuka usaha kudapan martabak manis yang diberi nama Markobar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak mau ketinggalan, sang adik, Kaesang Pangarep, mengikuti langkah Gibran. Ia membuka usaha kuliner pisang nugget, yang diberi nama Sang Pisang, pada Desember 2017. Tahun ini, ia memperluas bisnisnya dengan meluncurkan brand bernama Ternakopi. Usaha ini menawarkan beberapa varian kopi kepada para pelanggan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak hanya itu. Bersama chef kenamaan Arnold Poernomo, yang menjadi juri dalam acara MasterChef Indonesia, Kaesang dan Gibran baru-baru ini meluncurkan usaha terbaru di bidang kuliner, yang diberi nama Mangkok Ku. Restoran ini melakukan soft opening pada 18 Juni lalu dan menerima tanggapan yang luar biasa.

Kamis lalu, saya dan seorang kawan mengunjungi restoran yang berlokasi di Jalan Tanjung Duren Raya Nomor 359 C, Jakarta Barat, itu. Kami datang sekitar pukul 13.30 dan harus rela masuk daftar tunggu. Rupanya yang penasaran akan rasanya bukan hanya kami. Pelayan Mangkok Ku memberi tahu kami masih ada sekitar delapan orang yang mengantre sebelum kami dipanggil.

Setelah menunggu lebih-kurang 20 menit, giliran kami untuk masuk pun tiba. Pelayan yang sama kembali menjelaskan bahwa kami harus menunggu sedikit lama karena pesanan pelanggan sedang banyak.

Kami memesan tiga menu, yakni Mangkok Brisket Onion Sauce with Onsen Egg, Mangkok Crispy Chicken, dan Mangkok Omu Egg Sausage Mayo. Sebenarnya kami juga ingin memesan Mangkok Ox-Tongue Dabu, tapi ternyata sudah habis.

Benar saja, kami harus menunggu sekitar 20 menit sampai pesanan kami datang. Menu pertama yang kami cicipi adalah Mangkok Omu Egg Sausage Mayo. Sesuai dengan namanya, semua menu di sini disajikan di dalam mangkok beserta nasi. Mangkok Omu Egg Sausage Mayo merupakan makanan termurah di restoran ini, yakni seharga Rp 19 ribu.

Secara rasa, Mangkok Omu Egg Sausage Mayo cukup menggoyang lidah. Menu ini memiliki konsep seperti omurice, tapi tidak memakai omelet, melainkan scrambled egg. Jadi, di bagian atas, Anda akan menemukan soft scrambled egg. Ketika Anda memasukkan sendok ke bagian bawah mangkok, Anda akan menemukan sosis berbentuk bulat dan mayonaise di dalamnya. Secara ukuran, sosis ini cukup tebal.

Saat dipadukan, semua elemen ini menghasilkan rasa yang sulit Anda lupakan. Seorang teman yang awalnya merasa aneh dengan perpaduan ini, ketika mencicipi, malah merasa tambah aneh. "Kok bisa enak, ya? Harus coba bikin di rumah, nih," ucap teman bernama Tari itu.

Menu favorit kami adalah Mangkok Crispy Chicken. Makanan ini terdiri atas ayam yang digoreng kering di bagian luar, tapi tetap terasa lembut di bagian dalam. Elemen penting yang terdapat dalam makanan ini adalah kehadiran sambal Hainan. Rasa sambal ini pada suapan pertama tidak terlalu pedas. Namun, semakin banyak Anda menyantapnya, baru akan terasa "tendangan" dari sambal itu.

Menurut salah satu Co-Founder Mangkok Ku, Randy Julius Kartadinata, menu ini berasal dari resep makanan orang tua Chef Arnold. Ia bercerita, keluarga Chef Arnold sangat menyukai makanan pedas. Jadi, dengan sedikit penyesuaian, terciptalah menu tersebut.

Adapun untuk menu Mangkok Omu Egg Sausage Mayo, Randy menuturkan pihaknya memang menginginkan menu ini disajikan sederhana, sehingga bumbu yang digunakan hanya garam dan lada. "Kami ingin tonjolkan kesegarannya," ujar dia.

Terakhir, kami mencicipi Mangkok Brisket Onion Sauce with Onsen Egg. Seperti namanya, menu ini memiliki telur onsen, yang jika ditekan bagian tengahnya, kuning telur akan keluar seperti pada makanan cokelat lava. Di bagian pinggirnya terdapat daging sapi dan di bawahnya ada nasi seperti rice bowl pada umumnya.

Jika di beberapa restoran lain rasa daging pada menu seperti ini cenderung asin, Mangkok Ku memilih memakai bumbu yang sedikit manis. Dagingnya diolah menggunakan onion sauce. Randy menjelaskan, dalam membuat bumbu onion sauce, timnya membutuhkan waktu sekitar tiga jam, sementara pemotongan dagingnya dilakukan lebih dulu.

Mangkok Ku mengusung konsep dapur terbuka sehingga pengunjung bisa melihat langsung pembuatan pesanannya. Soal bahan-bahan, Randy mengungkapkan restoran ini memakai bahan-bahan segar yang dalam waktu tiga hari harus dihabiskan dan diganti yang baru.

Meski baru akan melakukan grand opening pada 20 Juli nanti, pengunjung restoran sudah membeludak. Pada Rabu lalu, Mangkok Ku terpaksa tutup pada pukul 20.00 karena semua menu habis. Padahal, secara operasional, mereka seharusnya baru tutup pada pukul 22.00 WIB. Adapun restoran ini buka mulai pukul 11.00.

Sejauh ini, terdapat enam menu yang bisa dipesan di Mangkok Ku dengan kisaran harga Rp 19-54 ribu. Menurut Randy, restoran ini tidak menyediakan banyak menu karena menginginkan kesederhanaan. DIKO OKTARA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus