Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Risiko Kelebihan Konsumsi Karbohidrat, Salah Satunya Sebabkan Obesitas

Konsumsi karbohidrat berlebihan dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung, dan memicu obesitas.

24 Desember 2023 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Karbohidrat adalah salah satu sumber energi utama bagi tubuh, tetapi konsumsi berlebihan dapat memiliki dampak negatif bagi kesehatan diantaranya berat badan berlebih alias obesitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karbohidrat berfungsi sebagai sumber bahan bakar utama untuk otak. Meskipun mengonsumsi karbohidrat penting, rupanya terlalu banyak karbohidrat dapat menyebabkan ketidaknyamanan jangka pendek hingga penyakit kronis jangka panjang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut beberapa risiko kelebihan karbohidrat dalam tubuh dilansir dari WebMD.

1. Obesitas

Konsumsi karbohidrat dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Karbohidrat yang tidak digunakan sebagai sumber energi akan disimpan dalam bentuk lemak oleh tubuh. Pertambahan berat badan yang berlebihan ini kemudia. dapat menyebabkan obesitas.

Dikutip dari Live Strong, dalam setiap gram karbohidrat mengandung 4 kalori, beberapa makanan kaya karbohidrat mengandung puluhan gram karbohidrat, yang dapat menambah hingga ratusan kalori.

2. Penyakit Jantung

Makan karbohidrat dalam jumlah besar, terutama karbohidrat olahan dan sederhana seperti gula, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Karbohidrat olahan dapat meningkatkan kadar trigliserida dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

3. Diabetes

Karbohidrat yang dikonsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Diet tinggi karbohidrat dari sumber bergula dan bertepung menyebabkan peningkatan berat badan. Pertambahan berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan terjadinya penyakit diabetes. Hal ini memaksa pankreas untuk memproduksi insulin secara berlebihan.

Menurut Harvard School of Public Health, terlalu banyak karbohidrat dapat berdampak negatif pada kemampuan mengontrol kadar gula darah. Orang yang mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik lebih tinggi, yaitu makanan kaya karbohidrat menyebabkan lonjakan gula darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Ketika orang mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, sistem pencernaan memecah makanan yang dapat dicerna menjadi gula, yang kemudian masuk ke dalam darah.

4. Gangguan Metabolisme

Lonjakan gula darah yang sering disebabkan oleh karbohidrat sederhana dapat mengganggu fungsi hormon insulin dan glukosa, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan metabolik seperti sindrom metabolik. Sehingga terlalu banyak konsumsi karbohidrat juga dapat mengganggu metabolisme tubuh. Tak hanya obesitas.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus