Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

RS PON Kembangkan Brain Check Up untuk Deteksi Dini Stroke

Banyak penderita stroke yang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi terlambat. Berikut langkah RS PON Jakarta.

7 Februari 2023 | 21.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi stroke (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, penderita stroke didominasi usia 40 tahun ke atas yang masih menunjukkan tren peningkatan kasus. Untuk itulah Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) mengembangkan metode Brain Check Up (BCU) sebagai layanan terintegrasi deteksi dini unggulan bidang otak dan saraf.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Layanan Brain Check Up ini kami siapkan sebagai layanan unggulan RS PON, karena kasus stroke terus meningkat,” kata Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RS PON Jakarta, Adin Nulkhasanah. "Yang lebih memprihatinkan, banyak kasus-kasus stroke yang dirujuk ke RS PON sudah dalam keadaan terlambat. Hal ini menyebabkan peluang kesembuhan semakin rendah."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RS PON rata-rata melayani 2.500 operasi dalam setahun, sebagian besar adalah karena tumor dan vaskular. "Saat datang ke RS PON, kondisinya sudah berat, dengan tumor yang besar, sudah ada dampak kecacatan. Diharapkan kalau kita tahu lebih awal sehingga kecacatan atau kematian bisa dicegah,” ujarnya.

Cegah kecacatan
Bagi penderita stroke, kecacatan tersebut berpotensi mempengaruhi produktivitas serta kualitas hidup karena aktivitas fisik yang semakin terbatas. Untuk itu, dengan kehadiran layanan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk rutin melakukan skrining kesehatan minimal satu tahun sekali. 

Skrining kesehatan melalui BCU dilakukan dengan rangkaian pemeriksaan, di antaranya pemeriksaan fisik, neurobehaviour, fisik jantung, kardiografi, EKG dan treadmill, neurooftalmologi, pemeriksaan EEG dan pulmonologi, pemeriksaan lab (kekentalan darah, kolesterol, gula darah), rontgen toraks, serta pemeriksaan CTA (MRI & MRA). Adin mengatakan layanan BCU diutamakan untuk usia 40 tahun ke atas. Tapi bila ada faktor risiko, masyarakat tetap diperbolehkan untuk melakukan pemeriksaan.

“Untuk usia di bawahnya bisa datang untuk pemeriksaan karena lebih baik mencegah dan segera mengobatinya bila ada kelainan,” tegasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus