Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka Hari Ibu 2024 pada 22 Desember, seniman Reda Gaudiamo menyebutkan manfaat menulis bagi para guru perempuan, khususnya yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Ia mengatakan menulis dapat membantu ibu guru mengurai keputusan serta menyuarakan keresahan masing-masing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Menulis itu yang paling penting sekali, terutama saya yakin guru perempuan PGRI akan membutuhkan aktivitas menulis untuk mengurai keputusan mengenai banyak hal yang dihadapi setiap hari, baik yang berkaitan dengan aktivitas mengajar maupun kehidupan personal,” kata Reda dalam acara daring bertajuk "Pena Perempuan PGRI, Persembahan untuk Pendidikan dan Hari Ibu" di Jakarta pada Sabtu, 21 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan setidaknya ada enam manfaat yang dapat dirasakan para ibu guru ketika rajin menulis. Pertama, rutin menulis dapat menenangkan pikiran karena aktivitas ini dapat mengurai kekusutan. Reda menjelaskan menuliskan apa yang tengah memberatkan pikiran secara tidak langsung telah menguraikan beban pikiran orang tersebut karena meletakkan beban pikiran individu ke dalam urutan yang logis sehingga membuatnya dapat melihat masalah satu per satu.
Kedua, kebiasaan menulis dapat pula membangkitkan sikap kritis guru perempuan karena sebelum menuliskan kata-kata di atas kertas, ia harus punya gambaran yang jelas mengenai apa yang ingin ditulis sehingga ada proses mencerna dan mengkritisi informasi untuk menemukan kata yang tepat dan menyusun kalimat menjadi paragraf.
Meningkatkan kesehatan mental
Ketiga, rutin menulis dapat meningkatkan kesehatan mental. Reda mengatakan menulis terbukti memberikan dampak positif bagi kesehatan mental, khususnya perempuan, karena memberikan wadah untuk melepaskan emosi terpendam, mengurangi tingkat stres, dan meringankan gejala kecemasan hingga depresi.
“Ini memberikan jalan keluar pribadi untuk mengekspresikan emosi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan mental,” tutur Reda.
Keempat, rutin menulis dapat meningkatkan kreativitas. Ia menyebutkan perempuan dapat menggunakan jurnal sebagai kanvas untuk mengeksplorasi imajinasi, bertukar pikiran tentang ide, serta mendalami kerja-kerja kreatif lainnya. Aktivitas menulis dapat membuka bakat terpendam seseorang serta menginspirasi lahirnya perspektif baru terhadap satu hal sehingga pada akhirnya dapat memberdayakan perempuan melalui potensi kreatif.
Kelima, kegiatan menulis juga meningkatkan keterampilan, termasuk ibu guru, dalam mencari solusi. Reda menjelaskan menulis dapat membantu perempuan berpikir dan menemukan solusi karena memberikan kejelasan terkait masalah yang dihadapi serta mendokumentasikan proses berpikir individu secara efektif.
Terakhir, ia berpendapat rutin menulis juga menumbuhkan rasa syukur dengan cara menuliskan hal-hal baik yang terjadi setiap hari sekaligus dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan rasa syukur karena mampu mengapresiasi aspek-aspek positif dalam hidup.
Pilihan Editor: Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu