Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Saran Dokter dalam Menyantap Camilan Natal, Perhatikan Hal Ini

Camilan Natal cenderung gurih dan manis sehingga sebaiknya dikonsumsi dalam porsi kecil agar tekanan darah atau kadar gula darah tak melonjak.

23 Desember 2022 | 13.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi cookies atau kue kering Natal. Unsplash.com/Ksenia Yakovleva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah - Pondok Indah, Jakarta, Dias Septalia Ismaniar, menyarankan mereka yang merayakan Hari Natal berhati-hati menyantap camilan. Pasalnya, camilan Natal cenderung gurih dan manis sehingga sebaiknya dikonsumsi dalam porsi kecil agar tekanan darah atau kadar gula darah tak melonjak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Makanlah dalam porsi yang kecil-kecil. Mungkin dapat gunakan piring ukuran kecil," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokter yang menamatkan studi spesialis dari Universitas Indonesia itu menuturkan makanan penutup atau camilan Natal tujuannya hanya untuk dicicipi. Dias juga menyarankan agar sebisa mungkin menghindari atau membatasi alkohol, memperbanyak asupan sayur, buah, dan air putih.

Selain itu, sebaiknya nikmati setiap waktu makan dan kunyah lebih lama. Seperti dilansir Healthline, pakar kesehatan merekomendasikan mengunyah makanan sekitar 32 kali sebelum menelannya. Tetapi, mengunyah 32 kali tampaknya merupakan angka rata-rata yang diterapkan pada sebagian besar gigitan makanan. 

Manfaat cukup mengunyah
Makanan yang lebih sulit dikunyah, seperti steak dan kacang-kacangan, mungkin membutuhkan hingga 40 kunyahan per suapan. Sementara makanan seperti semangka mungkin membutuhkan lebih sedikit kunyahan, yakni sedikitnya 10 sampai 15 kali.

"Hal ini (mengunyah lebih lama) dapat membantu otak untuk memberikan sensasi cukup atau kenyang," ujar dokter yang kerap mempublikasikan karya ilmiahnya, misalnya pada 2016 berjudul "Uji Keandalan dan Kesahihan European Organization for Research and Treatment for Cancer Quality of Life Questionnaire for Hepatocellular Carcinoma-18 di Indonesia" itu.

Mengunyah makanan dengan benar menjadi bagian penting dari proses pencernaan sekaligus bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan. Orang yang tidak mengunyah makanan dengan cukup baik sebelum menelan sering mengalami masalah pencernaan dan juga berisiko lebih besar mengalami tersedak, malnutrisi, dan dehidrasi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus