Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belum banyak yang mengetahui penyakit bernama virus Hanta atau juga dikenal Hantavirus, salah satu penyakit langka yang ditularkan dari hewan ke manusia. Virus ini memang tidak sepopuler virus-virus Ebola, HIV, atau bahkan Corona, tetapi virus ini memiliki dampak yang signifikan kepada kesehatan penderita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasalnya, virus Hanta masih tetap masuk ke dalam golongan virus yang mematikan. Virus ini menyebar lewat kotoran, urine, dan air liur tikus yang terinfeksi. Laporan temuan virus ini pertama kali muncul pada tahun 1993 di Amerika Serikat yang dialami seorang pemuda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tepatnya di wilayah Four Corners, laporan adanya seseorang dari suku Navajo yang sehat secara fisik tiba-tiba mengalami sesak napas dan harus meninggal dunia. Kebingungan saat itu membuat diadakannya penyelidikan lebih lanjut dan intensif oleh pihak otoritas kesehatan setempat. Bahkan, saat ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan virus ini sebenarnya lebih berbahaya dari virus Corona.
Dikutip dari Healthline, gejala awal yang diberikan oleh hantavirus mirip dengan gejala-gejala virus pada umumnya, flu ringan sampai berat. Namun, selama masa flu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu inilah virus tersebut berkembang dan menjalar ke paru-paru, mengakibatkan tumpukan cairan.
Di lain sisi, Hantavirus sebenarnya memiliki dua sindrom utama, yakni Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) dan Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS).
Sindrom HPS menjadi salah satu penyakit umum di daerah Amerika dan dibawakan oleh jenis tikus yang beragam dari daerah-daerah itu. Gejala yang biasanya ditunjukkan berupa demam, nyeri otot, kelelahan, batuk berat, dan terakhir sesak napas. Nantinya gejala ini membutuhkan 4–10 hari untuk berkembang dan mengakibatkan penumpukan cairan di paru-paru. CDC sendiri melaporkan bahwa tingkat kematian HPS bisa mencapai angka 38 persen.
Di beberapa laporan yang ada, gejala-gejala lain dari HPS juga muncul. Mulai dari sakit kepala, sakit perut sampai diare, muntah, dan bahkan mual-mual. Dari gejala-gejala ini, CPC menduga masa inkubasi virus versi ini akan memakan waktu 4-10 hari.
Kemudian, HFRS sendiri menjadi jenis virus yang lebih banyak menyebar di Eropa dan Asia karena media pembawanya juga lebih banyak oleh hewan pengerat tikus Eropa dan Asia. Gejala sindrom ini justru jauh berbeda dengan HPS, dimulai dari syok, tekanan darah rendah, retensi cairan paru-paru, kebocoran pembuluh darah, sampai gagal ginjal.
HFRS sendiri akan lebih berbahaya jika diterima oleh orang yang sedang hamil karena gejalanya jauh lebih fatal. Mulai dari trombosit yang sangat tinggi sampai terlalu banyak cairan di dalam tubuh. Gejala HFRS yang mengambil waktu jauh lebih lama untuk menyebar ke dalam tubuh, yakni 2–4 minggu membuat angka kegagalan pencegahannya lebih rendah.
Keberadaan virus ini juga jika sudah diobati tidak langsung menghilang dari tubuh, pada pengidapnya juga masih harus membutuhkan 3–6 bulan untuk pulih sepenuhnya. Hantavirus yang sulit untuk dideteksi keberadaannya dari awal akhirnya membuat virus ini juga sulit untuk disembuhkan.
Dinukil dari The Guardian, virus ini jugalah yang menjadi faktor yang merenggut nyawa Betsy Arakawa, istri Gene Hackman belum diketahui apakah itu adalah virus dalam tahap awal atau sudah kronis. Pasalnya, hantavirus memang lebih banyak menyerang orang usia tua.
Zainal Ishaq berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Gejala Infeksi Virus Hanta Seperti yang Dialami Istri Gene Hackman