Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Natuna - Natuna, kabupaten yang terdiri dari 272 pulau dan berlokasi di Laut Natuna Utara alias Laut Cina Selatan itu, memiliki beberapa camilan renyah. Salah satunya bernama, kernas. Cemilan ini dikenal sebagai nugget Natuna dan menjadi teman asik dibawa untuk jalan-jalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kernas atau kasam, demikian warga setempat menyebutnya, bukan terbuat dari ayam seperti kebanyakan nugget di kota-kota lain. Kernas terbuat dari ikan tuna atau tongkol. Bahan utama kernas lainnya, adalah sagu butir atau sagu lemak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum dicampur ikan, sagu terlebih dulu digoreng tanpa minyak. Setelah beberapa lama diaduk dengan ikan yang sudah dihancurkan. Jangan lupa lupa diberi bumbu, seperti bawang merah, bawang putih, garam, cabe rawit.
Setelah ditambah sedikit air, lantas dibentuk bulat-bulat dan dipipihkan. Kernas pun siap digoreng.
Cemilan ini akan asyik dimakan saat panas-panas dan dicocol saus rasa segar dan pedas. Kernas terasa kriuk-kriuk di mulut.
Selain di rumah makan, kernas menjadi menu utama di kedai-kedai makanan di Pantai Tanjung, salah satu objek wisata tak jauh dari Ranai, ibukota Natuna. Di sana kernas dijual per buah Rp 1.000, lengkap dengan sausnya.
Selain kernas, satu lagi olahan khas Natuna adalah tabel mando. Anak-anak muda sekarang menyebutnya pizza Natuna. Yang satu ini bahan utamanya juga dari sagu butir dan ikan. Campurannya bisa berupa ikan tongkol,tuna, kepiting, atau gurita.
Tabel mando dimasak seperti membuat martabak, hanya menggunakan minyak sedikit dan dipanggang hingga matang. Santaplah selagi karena bila sudah dingin menjadi keras.
ANTARA
Artikel lain: Menjajal Sajian Ayam Bekakak, Menu Makan Khas Ubud