Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Selingan Saat Mudik, Ini 2 Tempat Menikmati Empal Gentong Cirebon

Kota Cirebon ini kaya dengan beragam jenis kuliner, salah satunya adalah menu empal gentong.

10 Juni 2018 | 06.24 WIB

Empal Gentong khas Cirebon, Jawa Barat. Masakan ini mirip dengan soto. Isiannya adalah jeroan dan daging sapi dengan kuah santan. Nama empal menunjukkan bahan utamanya memang daging sapi dan Gentong karena proses memasaknya memakai kuali. TEMPO/Subekti
Perbesar
Empal Gentong khas Cirebon, Jawa Barat. Masakan ini mirip dengan soto. Isiannya adalah jeroan dan daging sapi dengan kuah santan. Nama empal menunjukkan bahan utamanya memang daging sapi dan Gentong karena proses memasaknya memakai kuali. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Cirebon - Mampir di Kota Cirebon saat perjalanan mudik kea arah Jawa Tengah atau Jawa Timur, adalah cara yang tepat untuk memanjakan lidah. Kota ini kaya dengan beragam jenis kuliner, salah satunya adalah menu empal gentong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tentu saja ada banyak pilihan untuk menikmati kuliner khas kota udang tersebut. Salah satunya adalah di warung makan Empal Gentong Mang Dharma, di jalan Cipto Mangunkusumo. Bagi warga setempat, tempat ini sudah tak asing lagi. “Saat bulan Ramadan seperti sekarang ini, banyak pengunjung memilih Empal Gentong sebagai menu berbuka,” kata Yadi, pengelola warung itu, Sabtu, 9/6.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Saking tingginya minat pelanggan itu, Yudi mengaku kerepotan menghadapi pengunjung saat waktu berbuka tiba. "Sampai kewalahan. Biasanya bisa habis sampai 200 porsi sehari.”

Empal Gentong merupakan makanan khas kota Udang dengan bahan dasar daging. Daging empal ini diolah dengan rempah-rempah dalam rebusan kuah santan yang begitu gurih. "Rempah-rempahnya asli khas Cirebon," ujar Yudi,

Nama Empal Gentong ini, kata Yudi, berasal dari cara pembuatannya. Daging empal diolah dengan memasaknya di dalam sebuah gentong. Itu membuat rempah-rempah meresap ke dalam empal. "Dimasak dengan api dari kayu bakar," kata Yudi.

Isian Empal Gentong bisa bermacam-macam dan tak hanya daging. Daging empal ini dapat dicampur dengan olahan lainnya, misalnya babat, paru, tulang muda, dan kikil. Nah, hasil olahan itu yang akan disajikan dengan nasi panas. Aroma kuah empal gentong yang terhirup hidung, akan memancing selera penggemarnya..

Bagi pemudik yang cuma punya waktu sedikit untuk mampir mencicipi menu ini, tak usah khawatir. Posisi Warung Mang Dharma tak jauh dari jalur mudik. Anda dapat langsung datang ke warung ini dengan masuk dari arah jalan Pantura atau Tol Palimanan-Kanci menuju arah pusat kota Cirebon.

Di warung Mang Darma, satu mangkuk empal gentong dibandrol Rp 18 ribu. Sedang sepiring nasi atau lontong Rp 5 ribu per porsi.

Pilihan lain untuk menikmati empal gentong adalah di warung milik Haji Apud. Lokasinya berada di Jalan Tuparev nomor 42, Cirebon, Jawa Barat. Warung Haji Apud telah menjajakan empal sejak 1994.

Empal asem racikan Haji Apud punya citra rasa yang unggul karena dagingnya memakai daging kelas satu. Cara memasak melaui proses panjang konon menjadi rahasia kelezatannya.

Daging sapi, sebelum dimasak, direndam dulu selama 3-4 jam. Bumbu untuk merebus jangan dibuang karena bisa digunakan untuk kaldu.

Empal kuah asem Haji Apud dibanderol mulai Rp 29 ribu. Warung ini buka pagi-pagi, mulai pukul 09.00 hingga 21.00

SYAFIUL HADI | FRANCISCA CHRISTY ROSANA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus