Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Sensasi Pedas Gurih Kuah Srepeh, Kuliner Khas Pantura di Rembang

Kuliner jalur pantura terbilang cukup beragam. Masakan beserta bumbu-bumbunya mendapat pengaruh dari berbagai daerah.

31 Juli 2018 | 10.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Rembang - Kuliner jalur pantura terbilang cukup beragam. Masakan beserta bumbu-bumbunya mendapat pengaruh dari berbagai daerah. Tak heran bila jalur ini menjadi lokasi roadtrip yang cocok untuk jelajah kuliner, mulai Anyer sampai Panarukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Begitu pula di Rembang, Jawa Tengah. Bila sampai di kabupaten yang terkenal dengan tambak garamnya itu, Anda akan dihadapkan dengan sederet daftar kuliner khas dan sangat lokal. Salah satu yang paling populer adalah srepeh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Umumnya, orang mengenal srepeh sebagai varian jenis sate khas Rembang yang penampakannya seperti sate Padang. Sate srepeh memang begitu tenar. Namun ternyata srepeh tak cuma bisa dimasak untuk kuliner "keluarga" sate.

Srepeh merujuk pada kuah berbumbu masak kuah kuning yang memiliki citarasa mlekoh, pedas, dan sangat gurih. Tempo menjajal srepeh pada 17 Juli lalu di salah satu warung sederhana di jalan utama yang menghubungkan Semarang-Surabaya, tepatnya di Lasem, Rembang.

Warung itu milik Sri Susana. Ia menghidangkan srepeh yang dimasak dengan telur ayam dan tahu. "Sayur ini menjadi makanan sehari-hari warga Rembang," kata Sri, kala itu.Salah satu penjual srepeh di Rembang saat melayani pembelinya. Tempo/Francisca Christy Rosana

Srepeh lantas disajikan dengan sepiring nasi hangat. Ketika pertama kali dihidangkan di meja, bau harum kunyit dan santan langsung menyapa indera penciuman. Citarasa gurih dengan rasa sedikit pedas pun menyusul begitu kuah mendarat di lidah.

Penampakannya memang seperti sayur kuning yang banyak ditemukan di daerah timur Tanah Air. Namun rasanya cukup berbeda. Srepeh lebih kaya rasa, gurih, dan segar. Rempah-rempah dan bumbu dapur yang royal dituang ke racikanlah yang membuat kuah ini sedap.

Lantas ada rasa sedikit manis yang dihasilkan dari gula Jawa. Rasa manis yang tipis ini merupakan kekhasan masakan khas Jawa Tengah.

Sri mengatakan srepeh diracik dengan bebumbuan seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan tomat. Lantas dicampur juga dengan kemiri dan diberi campuran santan yang kental. Sedangkan isi sayur itu harus tahu. "Kalau tempe menjadi tidak sedap," ujar Sri.

Bila ingin menjajal srepeh, Anda bisa datang ke warung-warung penjaja nasi di sepanjang jalur panturan di Rembang. Mulai pagi hingga malam, para pedagang akan menyediakan menu srepeh.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus