MANUSIA paling kecil di dunia sekarang ini berada di Desa
Rancagede, Serang, Jawa Barat. Ketika baru dilahirkan panjang
tubuh Karsih hanya 22 cm. Separuh dari bayi normal. Saking
kecilnya, pernah sekali dia molos dari betis dukun yang
memandikannya.
Sekarang usianya sudah 8 tahun. Tapi tingginya cuma 51 cm,
dengan bobot 4,2 kg. Sedangkan anak sebaya dia paling tidak 1
meter dan berat 20 kg.
Masih ingat "Jenderal Tom Thumb" yang lahir tahun 1832 di
Connecticut AS? Manusia terkecil berkulit putih itu masih kalah
dibandingkan dengan gadis liliput dari Serang ini. Sebab pada
usia 5 bulan Tom Thumb sudah hampir setinggi meja, 63,5 cm. Dan
ketika meninggal dalam usia 51 tahun tingginya 101,6 cm.
Cukup Cerdas
Menurut Nyonya Tasih, orang tua Karsih yang mata pencariannya
buruh tani, pertumbuhan anaknya yang sulung ini memang lambat
dibandingkan dengan dua saudaranya yang masing-masing berusia 3
tahun dan 9 bulan. "Makannya pun cuma sedikit. Cukup satu
kepal," katanya berkisah.
Tasih nampak menyesal, anaknya itu belum bersekolah, karena SD
letaknya jauh. "Padahal dia cukup cerdas. Bisa menyanyi
menirukan teman-temannya yang sudah bersekolah," katanya. Si
Kecil Karsih sudah bisa pula mengenali mata uang dan berbelanja
ke warung.
Ketika ada tim dokter yang datang menjenguk dan meninggalkan
sejumlah uang pada keluarga miskin itu, Karsih malah menasihati
orang tuanya: "jangan dibelikan makanan semua, sisakan untuk
beli perabot rumah tangga, piring, gelas, panci," katanya dalam
bahasa daerah.
Kehadiran Karsih membuat Desa Rancagede ramai dikunjungi orang.
Terutama untuk menyaksikan Si Kecil sekalian memberikan sedekah.
Para pejabat kesehatan juga tak ketinggalan.
Ahli kesehatan anak, dr. Rachmat dari RSU Serang sudah datang
ke sana. Dia memeriksa Karsih dan menemukan jantung anak itu
sehat-sehat saja. Menurut sang dokter tubuhnya tumbuh
proporsional. "Rambutnya subur, giginya sempurna dan matanya
bercahaya. Itu menandakan dia cukup gizi," katanya kepada
wartawan TEMPO, Lukman Hakim.
Pihak Dinas Kesehatan Serang mengharapkan kesediaan orang tua
Karsih untuk memeriksakan anaknya itu ke RSU Serang. Biayanya
akan ditanggung dinas. Tapi nampaknya kalaupun orang tuanya
berkenan, jalannya pemeriksaan tidak hanya sampai di Serang.
Mereka mungkin akan berurusan sampai ke Jakarta. Karena di sini
peralatan kedokteran lebih lengkap.
Penyakit Karsih sendiri nampaknya memang sudah jelas. Dia
menderita gangguan organ penghasil hormon pertumbuhan yang
terletak di bawah otak. Jika hormon ini mengalir berlebihan
orang akan menjadi raksasa dibikinnya, seperti si Anasrul asal
Sumatera Barat beberapa waktu lalu. Kalau mampet badan jadi
kerdil.
"Anak itu bisa ditolong asal sudah diketahui kondisi hormon
pertumbuhannya," kata Prof. dr. Utoyo Sukaton, Kepala Bagian
Penyakit Dalam RS Cipto Mangunkusumo. Pemeriksaan hormon
pertumbuhan bisa dilakukan di Jakarta. Pengobatannya dengan
menanamkan bulir-bulir obat berisi hormon pertumbuhan di bawah
kulit, misalnya di paha. Dan kekerdilan bukan penghalang untuk
mencapai usia lanjut, Jozef Boruwlaski yang lahir di Polandia
tahun 1739, tingginya 99,06 cm, meninggal dalam usia 97 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini