Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Si kecil dari Serang

Manusia kecil karsih, menderita gangguan organ penghasil hormon pertumbuhan, menurut dr. utoyo sukaton ia masih bisa ditolong, kalau berobat ke jakarta.

28 Februari 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MANUSIA paling kecil di dunia sekarang ini berada di Desa Rancagede, Serang, Jawa Barat. Ketika baru dilahirkan panjang tubuh Karsih hanya 22 cm. Separuh dari bayi normal. Saking kecilnya, pernah sekali dia molos dari betis dukun yang memandikannya. Sekarang usianya sudah 8 tahun. Tapi tingginya cuma 51 cm, dengan bobot 4,2 kg. Sedangkan anak sebaya dia paling tidak 1 meter dan berat 20 kg. Masih ingat "Jenderal Tom Thumb" yang lahir tahun 1832 di Connecticut AS? Manusia terkecil berkulit putih itu masih kalah dibandingkan dengan gadis liliput dari Serang ini. Sebab pada usia 5 bulan Tom Thumb sudah hampir setinggi meja, 63,5 cm. Dan ketika meninggal dalam usia 51 tahun tingginya 101,6 cm. Cukup Cerdas Menurut Nyonya Tasih, orang tua Karsih yang mata pencariannya buruh tani, pertumbuhan anaknya yang sulung ini memang lambat dibandingkan dengan dua saudaranya yang masing-masing berusia 3 tahun dan 9 bulan. "Makannya pun cuma sedikit. Cukup satu kepal," katanya berkisah. Tasih nampak menyesal, anaknya itu belum bersekolah, karena SD letaknya jauh. "Padahal dia cukup cerdas. Bisa menyanyi menirukan teman-temannya yang sudah bersekolah," katanya. Si Kecil Karsih sudah bisa pula mengenali mata uang dan berbelanja ke warung. Ketika ada tim dokter yang datang menjenguk dan meninggalkan sejumlah uang pada keluarga miskin itu, Karsih malah menasihati orang tuanya: "jangan dibelikan makanan semua, sisakan untuk beli perabot rumah tangga, piring, gelas, panci," katanya dalam bahasa daerah. Kehadiran Karsih membuat Desa Rancagede ramai dikunjungi orang. Terutama untuk menyaksikan Si Kecil sekalian memberikan sedekah. Para pejabat kesehatan juga tak ketinggalan. Ahli kesehatan anak, dr. Rachmat dari RSU Serang sudah datang ke sana. Dia memeriksa Karsih dan menemukan jantung anak itu sehat-sehat saja. Menurut sang dokter tubuhnya tumbuh proporsional. "Rambutnya subur, giginya sempurna dan matanya bercahaya. Itu menandakan dia cukup gizi," katanya kepada wartawan TEMPO, Lukman Hakim. Pihak Dinas Kesehatan Serang mengharapkan kesediaan orang tua Karsih untuk memeriksakan anaknya itu ke RSU Serang. Biayanya akan ditanggung dinas. Tapi nampaknya kalaupun orang tuanya berkenan, jalannya pemeriksaan tidak hanya sampai di Serang. Mereka mungkin akan berurusan sampai ke Jakarta. Karena di sini peralatan kedokteran lebih lengkap. Penyakit Karsih sendiri nampaknya memang sudah jelas. Dia menderita gangguan organ penghasil hormon pertumbuhan yang terletak di bawah otak. Jika hormon ini mengalir berlebihan orang akan menjadi raksasa dibikinnya, seperti si Anasrul asal Sumatera Barat beberapa waktu lalu. Kalau mampet badan jadi kerdil. "Anak itu bisa ditolong asal sudah diketahui kondisi hormon pertumbuhannya," kata Prof. dr. Utoyo Sukaton, Kepala Bagian Penyakit Dalam RS Cipto Mangunkusumo. Pemeriksaan hormon pertumbuhan bisa dilakukan di Jakarta. Pengobatannya dengan menanamkan bulir-bulir obat berisi hormon pertumbuhan di bawah kulit, misalnya di paha. Dan kekerdilan bukan penghalang untuk mencapai usia lanjut, Jozef Boruwlaski yang lahir di Polandia tahun 1739, tingginya 99,06 cm, meninggal dalam usia 97 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus