Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Strategi Kuliner Bakpia Gaet Wisatawan Setelah Malioboro Ditata Ulang

Pasca Malioboro bersih dari PKL, potensi sentra sebaran oleh-oleh bakpia dinilai bisa semakin luas.

3 Februari 2022 | 22.12 WIB

Beragam jenis bakpia masih menjadi oleh oleh kuliner favorit wisatawan di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Perbesar
Beragam jenis bakpia masih menjadi oleh oleh kuliner favorit wisatawan di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kalangan pelaku usaha oleh-oleh khas Yogyakarta, bakpia, turut beradaptasi dengan dinamika kawasan Malioboro yang awal Februari ini sudah bersih dari pedagang kaki lima atau PKL. Tak bisa dipungkiri, bakpia masih jadi buah tangan buruan wisatawan yang datang ke Yogyakarta sehingga titik-titik penjualannya di sekitar Malioboro selalu padat ramai, baik saat libur panjang maupun saat momen weekend.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Dengan kondisi Malioboro saat ini, pelaku usaha oleh-oleh seperti kami juga beradaptasi, bagaimana caranya wisatawan tetap dimudahkan mendapatkan bakpia dengan lokasi tak jauh dari Malioboro" kata Wahyu Karnadijaya, manajer marketing perusahaan Bakpia Jawara Satoe, Kamis, 3 Februari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Wahyu menuturkan berkaca pada momen liburan panjang seperti akhir tahun atau Imlek kemarin, outlet bakpia miliknya yang berada di kawasan sentra bakpia Patuk hampir setiap hari dijejali ratusan wisatawan. Dalam sehari outletnya bisa menghabiskan 2.000 box bakpia, sedangkan saat weekend biasa rata rata 900 box bakpia per hari.

Tingginya permintaan bakpia di kawasan Patuk ini, tak bisa dilepaskan dari wisatawan yang menjejali Malioboro yang saat itu masih diwarnai ciri khas kaki limanya. Pasca Malioboro bersih dari PKL, potensi sentra sebaran oleh-oleh bakpia dinilai bisa semakin luas tak terbatas di kawasan Patuk atau sisi barat Malioboro saja.

"Akhir pekan ini kami juga membuka outlet kelima dengan lokasi di kawasan Kotabaru, sehingga wisatawan tetap bisa mengakses bakpia dekat Malioboro selain di Patuk," kata Wahyu. Kawasan Kotabaru yang dikenal sebagai kawasan bangunan heritage sendiri lokasinya hanya lima menit di timur Malioboro.

Wahyu optimistis sebaran peta penjualan oleh-oleh pasca penataan Malioboro ini akan lebih dinamis. "Tapi kami tetap perkuat penjualan online, karena situasi saat ini masih pandemi," kata dia.

Selam pandemi ini, menurut Wahyu, para perajin bakpia sempat drop penjualannya. "Saat Covid-19 di Yogya sedang tinggi dan mobilitas dibatasi ketat tahun lalu, outlet kami di Patuk pernah dalam sehari hanya mampu menjual 10 box karena tak ada wisatawan datang ke Malioboro," kata dia.

Oleh sebab itu, penjualan bakpia melalui berbagai platform marketplace mau tak mau digenjot. Terbukti dalam sehari pelopor bakpia krispi di Yogya itu mampu menjual 600 box lebih.

"Penjualan online bahkan menjadi peringkat ketiga dari perolehan omset outlet bakpia yang ada, ketika wisatawan tak bisa ke Yogya mereka mencarinya di marketplace," kata Wahyu yang menyebut harga per box bakpia produksinya mulai Rp 15 ribu.

Sales Manager Bakpia Juwara Satoe Hermawan mengungkapkan dengan kunjungan wisata yang kembali menggeliat ini, wisatawan tak hanya disodori beli oleh-oleh lantas pulang. "Kami juga membuka lagi program factory tour atau melihat langsung produksi bakpia di kawasan pabriknya di Berbah Sleman, namun tetap di balik kaca karena masih pandemi," kata dia.

Hermawan menuturkan kunci pelaku usaha oleh-oleh tetap menggeliat di masa pandemi ini selain pemasaran yang diperluas juga variasi produk. "Kami produksi bakpia dengan rasa rasa unik seperti bakpia sambal, bakpia gula tarik, juga bakpia pandan selain mempertahankan rasa bakpia yang umum," kata dia.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Ninis Chairunnisa

Ninis Chairunnisa

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus