Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah masa liburan Idulfitri atau Lebaran, orang-orang yang merayakannya akan kembali dalam rutinitas bekerja. Pengalaman liburan yang masih terbawa saat memulai rutinitas bekerja mengakibatkan perasaan seperti gangguan emosi. Kondisi ini gejala sindrom pascaliburan atau post-holiday syndrome.
Apa itu post-holiday syndrome?
Mengutip Verywell Mind, post-holiday syndrome menyebabkan tekanan mental dalam waktu pendek, gejalanya antara lain kecemasan dan stres setelah berlibur. National Alliance on Mental Illness menjelaskan, post-holiday syndrome muncul akibat dari harapan atau ingatan semasa liburan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Psych Central merujuk survei pada 2015, ada sekitar 64 persen responden menjelaskan telah mengalami post-holiday syndrome. Kondisi ini biasanya dipengaruhi masalah finansial, emosional, dan fisik. Efek dari post-holiday syndrome mengakibatkan insomnia, lemah, mudah marah, sulit berkonsentrasi, dan cemas.
Penyebab post-holiday syndrome
Penelitian terkhusus terhadap post-holiday syndrome merujuk penurunan adrenalin yang menyebabkan munculnya sindrom itu. Psikolog klinis Eileen Kennedy-Moore menjelaskan, hormon stres yang mendadak berhenti, salah satunya liburan terlalu lama bisa mempengaruhi kondisi psikologis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Efek kontras suasana yang tiba-tiba berubah menjadi bias kognitif dipengaruhi perbedaan persepsi. Kondisi itu dasarnya cara otak memulihkan rutinitas sambil menyesuaikan antara pengalaman yang sangat berbeda.
Mengutip Psycom, liburan memang perlu untuk relaksasi yang mengasyikkan. Tapi, seiring waktu –jika liburan terlalu lama– emosi akan sulit diatur. Bila kondisi ini dibiarkan bisa menimbulkan kesedihan karena teringat suasana semasa liburan yang sudah terlewati.
Kondisi post-holiday syndrome biasanya hanya sebentar saja. Kebanyakan orang secara bertahap akan kembali normal menerima rutinitas sehari-hari, seperti aktivitas bekerja.
KAKAK INDRA PURNAMA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.