Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan mereka sudah kebal, tidak akan terinfeksi lagi. Bagaimana faktanya?

8 September 2024 | 21.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kesalahpahaman seputar demam berdarah dengue (DBD) masih banyak beredar di masyarakat. Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan mereka sudah kebal, tidak akan terinfeksi lagi. Padahal, faktanya ada empat serotipe virus dengue, sehingga infeksi DBD bisa berulang, bahkan berisiko lebih parah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Oleh karena itu, memastikan perlindungan yang lebih baik melalui langkah-langkah pencegahan  yang tepat sangatlah penting, salah satunya melalui metode vaksinasi," kata spesialis anak Buti A. Azhali dalam kegiatan edukasi seputar DBD “Langkah Bersama Cegah DBD” di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 8 September 2024.
 
Saat ini, vaksin DBD yang tersedia dapat diberikan pada kelompok usia 6-45 tahun dan telah direkomendasikan penggunaannya oleh beberapa asosiasi medis, termasuk Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bagi anak usia 6-18 tahun dan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bagi usia 19-45 tahun. Namun demikian, untuk mendapatkan perlindungan yang optimal, vaksinasi harus dilakukan secara lengkap sesuai dosis yang dianjurkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Terkait dengan pemberian vaksin secara bersamaan dengan vaksin lain, tentunya masyarakat perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter tentang hal tersebut," sarannya.

Turunkan kasus DBD
Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan, dr Anas Ma'ruf, menyebut Indonesia menghadapi beban signifikan yang disebabkanDBD dengan ribuan kasus yang dilaporkan setiap tahun. Pemerintah telah menyusun strategi nasional yang komprehensif untuk memerangi penyakit ini dengan fokus pada penguatan sistem surveilans, pengendalian vektor, dan pemberdayaan masyarakat.

Melalui Strategi Nasional Pengelolaan Dengue 2021-2025, Kemenkes menetapkan target menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat DBD secara berkelanjutan. Data Kemenkes mencatat kumulatif kasus DBD di Indonesia sampai dengan minggu ke-33 2024  sebanyak 181.079 kasus dengan 1.079 kematian, lebih tinggi dibanding jumlah keseluruhan kasus sepanjang 2023, yaitu 44.438 kasus DBD dengan 322 kematian.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus