Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak telah membuat Kementerian Kesehatan meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk cair terkait penyelidikan penyebab naiknya kasus. Namun, ada ramuan tradisional yang dapat diberikan kepada anak bila mengalami demam, batuk, atau pilek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai alternatif, Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) memberikan rekomendasi ramuan herbal penurun demam dan pereda batuk pilek untuk anak. PDPOTJI mengatakan rasa ramuan ini tidak pahit dan mudah dibuat karena bahan-bahan mudah didapat. Berikut resep ramuan penurun demam dan pereda batuk pilek yang bisa dibuat sendiri di rumah bila anak kurang sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sirup madu bawang jahe
Ramuan ini bisa diberikan untuk anak usia 1-12 tahun yang berkhasiat menurunkan demam dan meredakan batuk dan pilek.
Bahan-bahan:
30 ml madu murni
1 siung bawang merah, dicincang halus
1 siung bawang putih, dicincang halus
10 gram jahe segar, dicincang halus
1⁄2 buah jeruk nipis, diperas
Cara:
-Masukkan cincangan bawang merah, bawang putih dan jahe ke dalam botol yang berisi madu, lalu masukkan air perasan jeruk nipis.
-Tutup botolnya, kemudian kocok atau guncang-guncang.
-Diamkan dalam suhu kamar selama 8 jam sehingga didapat sirup dengan konsistensi encer.
-Saring, tuang ke dalam botol obat yang bersih dan kering.
-Ramuan ini siap dikonsumsi dengan takaran 1 sendok teh (5 ml) sekali minum.
-Simpan dalam kulkas dan habiskan dalam waktu 2-3 hari.
-Ramuan ini bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan dengan dosis tiga kali sehari, masing-masing 5 ml.
Kunyit untuk bayi usia 6 bulan-1 tahun
Bahan-bahan:
1/8 – 1/4 sendok teh kunyit bubuk, diutamakan kunyit bubuk organik.
-ASI atau susu formula dengan volume yang biasa dikonsumsi.
Cara membuat:
-Siapkan ASI/susu formula hangat dalam gelas, masukkan kunyit bubuk, lalu aduk sampai rata.
-Siap diminum. Ramuan ini bisa dikonsumsi tiga kali sehari, sebelum atau sesudah makan.
PDPOTJI mengatakan ramuan herbal tersebut juga boleh dikonsumsi anak sehat dengan dosis sekali sehari karena bisa menguatkan daya tahan tubuh dan membantu memelihara kesehatan.
"Bahan-bahan herbal dalam dua ramuan di atas secara empiris terbukti aman dan berkhasiat dalam membantu menurunkan demam dan meredakan batuk-pilek pada anak tanpa ada laporan efek samping dengan rasa yang disukai anak pada umumnya," kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania.
Hasil-hasil penelitian juga mengkonfirmasi keamanan penggunaan pada anak dan aktivitas sebagai antioksidan penangkal radikal bebas, imunomodulator penguat daya tahan tubuh, anti-inflamasi atau antiperadangan, antipiretik atau penurun demam, antitusif penekan refleks batuk, mukolitik atau pengencer dahak, dekongestan atau pelega hidung tersumbat, dan antialergi yang ringan pada anak. Dia menambahkan konsumsi ramuan herbal di atas menjadi kontra-indikasi pada anak yang alergi terhadap salah satu bahan, namun kasus alergi terhadap bahan herbal tersebut amat jarang.
"Konsumsi ramuan herbal pada anak tetap perlu dikonsultasikan dulu kepada dokter," ujarnya.