Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tinggi itu berapa ?

Ketua simposium hipertensi, r mohamad saleh, menyatakan batas antara tekanan darah normal dan tinggi belum ada kesepakatan. who menganjurkan antara 140/ 90-160/45. peminat simposium besar.

2 Juli 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PADA umumnya kita berpendapat bahwa tekanan darah akan disebut tinggi bila melebihi batas 140/90. Ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar, seperti yang diungkapkan oleh dr. R. Mohamad Saleh dalam Simposium Hipertensi yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada tanggal 11 Juni yang lalu. Dr. Mohamad Saleh menunjukkan bahwa batas antara tekanan normal dan tinggi belum ada kesepakatan. WHO sendiri pada saat ini menganjurkan batas itu pada 160/95. sedang mereka yang bertekanan antara 140/90 hingga ke batas itu disebut "borderline". Artinya mereka yilng sedang dalam perbatasan. Tetapi para pembieara dalam simposium itu sependapat bahwa semakin tinggi tekanan, semakin besar resiko timbulnya komplikasi. Simposium itu sendiri mendapat sambutan yang sangat besar. Sekitar 500 orang dokter dari Surabaya, Madura, dan daerah Jawa Timur lainnya ikut berkumpul di Hotel Ramayana untuk mengikuti simposium itu. Dr. Mohamad Saleh mengatakan bahwa jumlah itu diluar dugaan, sehingga banyak peserta yang tidak sempat kebagian naskah. Ia adalah ketua penyelenggara simposium ini. Prof. R. Boedi Darmoyo yang datang dari Semarang lengkap dengan anak buahnya mengungkapkan jumlah penderita hipertensi pada beberapa pedesaan di sekitar Semarang. Prof. Boedi Darmoyo menganggap hipertensi ini semacam gunung es. Yang bergejala hanya sebagian kecil, sedang sebagian besar tidak pernah dikeluhkan sehingga tidak kelihatan. Tetapi sekali dipastikan bahwa seseorang menderita teknan darah tinggi, pengobatannya bisa seumur hidup. Demikian kata dr. Tjiptono Darmadji, dokter yang juga bergerak di bidang perhotelan dan pariwisata, selain juga ahli jantung. Dan dalam hal hubungan dengan pengobatan inilah sebenarnya Dr. Taggart akan berbicara. Ia datang dari Inggeris. Tetapi karena panitia menganggap bahwa topiknya akan senada dengan salah seorang pembicara lainnya, maka acara untuk Dr. Taart dibatalkan. Kekecewaan Dr. Taggart nampak dengan kepergiannya meninggalkan sidang jauh sebelum simposium berakhir. Secara sistematik simposium telah membicarakan juga pengobatan, komplikasi, serta tindakan-tindakan pertolongan terhadap komplikasi. Tekanan darah tinggi dalam tahun ini nampaknya menarik minat para dokter, karena pembicaraan tentang hal itu tidak hanya di Surabaya saja. Jakarta, Medan dan Padang juga menyusul akan memperbincangkannya. Minat yang besar ini juga sejalan dengan minat para pabrik obat yang menghasilkan obat-obat anti tekanan darah tinggi. Pertempuran antara mereka ini nampak pada obat yang disebut "betablocker". Suatu obat anti tekanan darah tinggi yang masih baru bagi Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus