Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tips Kesehatan

19 Februari 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menstruasi Rawan Cedera

Menstruasi ternyata bukan hanya siklus reproduksi, tapi juga mempengaruhi kekuatan otot dan sendi perempuan. Penelitian Rumah Sakit Portland, London, menunjukkan bahwa perempuan yang sedang menstruasi lebih gampang cedera.

Menurut Stephen Sandler, kepala tim peneliti, pada saat menstruasi, tingkat hormon estrogen yang mempengaruhi kekuatan otot dan sendi mendadak surut. Inilah yang menyebabkan kekuatan otot dan sendi tiba-tiba melemah.

Sandler dan timnya mengukur tingkat hormon estrogen dalam darah dibandingkan kekuatan sendi jari telunjuk terhadap seribu pasien perempuan. Hasilnya, 21 persen pasien mengalami kesakitan sendi pada hari ke-12 hingga hari ke-14 siklus menstruasi, dan 17 persen sakit sendi pada hari ke-24 hingga hari ke-26. ”Kaitannya sangat jelas,” kata Sandler seperti dikutip BBC pekan lalu.

Dia menyarankan, pada saat menstruasi, perempuan sebaiknya menghindari olahraga atau aktivitas yang banyak membebani otot dan sendi.

Bau Keringat Memancing Gairah

Wahai para lelaki, risi dengan bau keringat Anda? Jangan gundah, karena menurut penelitian ternyata bau keringat laki-laki dapat mengundang gairah seksual dan menstimulasi aktivitas otak perempuan heteroseksual.

Menurut Claire Wyart, kepala tim peneliti University of California, Berkeley, ini adalah bukti langsung pertama pengaruh bau manusia terhadap lawan jenis. ”Ada lebih banyak yang terjadi dibanding yang selama ini kita pikirkan saat mencium bau badan,” katanya, seperti dikutip jurnal Neuroscience, pekan lalu.

Penelitian Claire dan timnya ini melibatkan 48 perempuan muda. Mereka diminta mencium bau larutan androstadienone sebanyak 20 kali. Larutan ini adalah senyawa yang terdapat pada keringat laki-laki. Efeknya? Hanya 15 menit setelah itu, kadar hormon kortisol dalam darah para perempuan itu langsung melonjak dan terus bertahan hingga satu jam kemudian.

Kadar hormon kortisol ini menunjukkan peningkatan tekanan darah, detak jantung, kondisi emosional, dan gairah seksual yang melonjak. Namun Wyart belum bisa menyimpulkan apakah bau keringat laki-laki akan mempengaruhi tindakan perempuan. ”Manusia sangat kompleks. Kita tidak bisa menyimpulkan satu respons khusus pada setiap orang.”

ASI Mendongkrak Kesejahteraan

Satu lagi bukti ”keampuhan” air susu ibu (ASI) ditemukan para peneliti Universitas Bristol, Inggris. Tim ini menemukan bahwa mereka yang mengkonsumsi air susu ibu saat bayi lebih sejahtera dibanding bayi peminum susu olahan.

Penelitian yang dipublikasikan jurnal Archives of Disease in Childhood pekan lalu itu melibatkan hampir 5.000 responden yang pada periode 1937-1939 masih berumur 24 hari hingga 19 tahun. Hasilnya, 41 persen dari mereka yang minum susu ibu kelak berhasil mendongkrak status sosialnya.

Tim peneliti menemukan bahwa menyusu pada bunda mempengaruhi tinggi badan, kekuatan daya tahan tubuh, kemampuan inteligensi, dan ketahanan emosional.

Gen Biang Diabetes Ditemukan

Misteri di balik penyakit diabetes makin terkuak. Tim peneliti Imperial College London berhasil menemukan gen yang diduga menjadi penyebab penyakit diabetes tipe-2. Berlawanan dengan diabetes tipe-1, diabetes tipe-2 justru menunjukkan indikasi resistensi sel terhadap hormon insulin.

Mereka berhasil mengidentifikasi lima tempat dalam DNA gen TCF7L2 yang dicurigai menjadi penyebab diabetes. Penemuan ini akan membantu peneliti lain menemukan penanganan yang tepat bagi penderita diabetes tipe-2. Hasil penelitian ini dimuat di jurnal Nature Genetics pekan lalu.

”Penemuan ini juga berarti kami bisa membuat tes genetis untuk memprediksi risiko seseorang bakal terkena diabetes,” kata Philippe Froguel, anggota tim peneliti. Menurut dia, penderita diabetes tipe-2 kini semakin banyak, bahkan juga mengancam anak-anak. Penyebabnya adalah berlimpahnya makanan tapi tidak diimbangi olahraga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus