Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dampak Kekerasan bagi Anak-anak
Jangan biarkan anak Anda menjadi saksi kekerasan fisik yang terjadi di rumah. Ini bisa berpengaruh kesehatan mentalnya. Seruan ini disampaikan oleh Child and Adolescent Services Research Center di San Diego, Amerika Serikat. Penelitian yang dilakukan lembaga ini menyimpulkan, anak-anak yang melihat ibunya mengalami kekerasan fisik akan mengalami masalah dalam emosi dan tingkah laku.
Dipimpin oleh Dr Andrea L. Hazen, studi dilakukan terhadap 2.020 keluarga Amerika. Mereka menemukan banyak ibu yang dianiaya serius oleh pasangannya seperti dipukul, dicekik, dan diancam dengan senjata api. Karena sering melihat kejadian itu, anak-anak mereka yang berusia 4 hingga 14 tahun mengalami gangguan tingkah laku dan emosi.
Lagi pula, wanita yang mengalami penganiayaan fisik cenderung menerapkan hukuman fisik terhadap anak-anaknya. ”Perlu upaya penanganan secara tepat pada anak yang mengalami kekerasan ini,” kata Andrea.
Obat Baru Kanker Payudara
Kini penderita kanker payudara memiliki lebih banyak pilihan obat. Selain tamoxifen, ada obat baru letrozole yang telah disetujui oleh FDA, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, untuk dipakai mengobati penderita kanker payudara.
Efektivitas letrozole telah diuji lewat penelitian terhadap 5.200 penderita kanker payudara. Mereka dibagi dua, kelompok yang diberi letrozole dan kelompok plasebo. Hasilnya, 40 persen pasien yang diberi letrozole tidak mengalami penyebaran sel kanker ke bagian tubuh lainnya. Obat ini lebih efektif untuk mencegah kambuhnya kanker payudara setelah menjalani pembedahan.
Diproduksi oleh sebuah perusahaan farmasi di Basel, Swiss, obat ini memberikan harapan baru bagi penderita kanker payudara. Letrozole mampu memblok produksi hormon estrogen, pemicu tumor pada wanita yang telah mengalami menopause. Seperti obat kanker lainnya, obat ini memiliki efek samping seperti timbulnya rasa panas pada tubuh, rasa sakit, dan bertambahnya berat badan.
Berhenti Merokok dengan Vaksin
Menghentikan kebiasaan merokok kini tidaklah sulit. Biopharmaceticals, sebuah perusahaan farmasi di Amerika Serikat, telah memproduksi vaksin antirokok. Vaksin ini aman, tidak ada efek samping, dan efektif membantu Anda berhenti merokok.
Penelitian telah dilakukan oleh sejumlah ahli dari Universitas Minnesota, Amerika, terhadap 68 orang perokok selama 38 pekan. Mereka diberi satu sampai tiga dosis vaksin, dan yang lainnya diberi plasebo. Hasilnya, 38 persen responden yang diberi tiga dosis vaksin bisa berhenti merokok dalam 30 hari. Temuan ini dipublikasikan di jurnal Clinical Pharmacology and Therapeutic, Desember lalu
Kepala peneliti, Dorothy Hatsukami, menyatakan vaksin ini bekerja untuk memproduksi antibodi yang mampu mengikat nikotin dan mencegah zat ini masuk ke otak. Efek menyenangkan dari nikotin pun bisa dikurangi. Jadi, ”Vaksin ini dapat digunakan untuk mencegah kekambuhan bagi orang yang benar-benar ingin berhenti merokok,” kata Hatsukami.w
(Reuters)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo