Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Trauma Masa Kecil serta Pola Asuh Jadi Faktor Remaja Bertindak Negatif

Beberapa faktor yang menyebabkan remaja melakukan tindakan negatif di antaranya faktor pengasuhan atau trauma masa kecil yang tidak selesai.

3 Desember 2024 | 21.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ramai pemberitaan kasus remaja bunuh ayah dan nenek di Jakarta Selatan. Psikolog klinis anak Ratih Zulhaqqi menyebut beberapa faktor yang menyebabkan remaja melakukan tindakan negatif, di antaranya faktor pengasuhan atau trauma masa kecil yang tidak selesai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Enggak menutup kemungkinan orang yang pendiam atau yang penurut mungkin saja bisa melakukan hal yang negatif. Jadi, memang banyak faktor yang melatarbelakanginya, bisa faktor pengasuhan atau trauma masa kecil enggak selesai,” kata Ratih, Selasa, 3 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan tindakan negatif yang dilakukan remaja hingga menyebabkan hilangnya nyawa orang-orang terdekat seperti fenomena gunung es ketika ada perasaan yang terpendam pada anak itu yang meluap. Faktor-faktor seperti kebiasaan menumpuk rasa dendam atau tidak terbiasa mengekspresikan emosi karena tidak ada orang yang bisa dipercaya menjadi beberapa penyebab tindakan agresif remaja.

Tanamkan rasa percaya
Karena itu, orang tua perlu menanamkan rasa percaya agar anak mau terbuka berkomunikasi dan merasa aman untuk berekspresi.

“Dengan menjadi orang yang bisa dipercaya oleh anak artinya kita bisa jaga perasaannya, jaga rahasianya. Kita bisa jadi orang yang juga aman untuk mereka bercerita, untuk bisa percaya sama kita,” jelasnya.

Orang tua bisa membangkitkan rasa percaya anak dengan berusaha selalu menepati jika berjanji dan membuat anak merasa dihargai dengan mendengarkan cerita tanpa menghakimi serta tidak menyalahkan anak tanpa melihat faktanya terlebih dulu. Ia mengatakan anak yang tidak jujur atau menyembunyikan sesuatu biasanya akan memutus komunikasi dengan orang tua dan cenderung lebih pendiam.

“Seterbukanya anak ke orang tua pastilah ada rahasia yang mereka miliki enggak mereka sebar ke orang tua. Biasanya ini enggak melulu soal rahasia yang buruk, misalnya anak memang merasa bahwa ini cuma akan dikonsumsi oleh anak saja, biasanya akan mulai di usia remaja,” papar Ratih.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus