Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Warna Apel Berubah Kecokelat-cokelatan Setelah Dipotong, Masih Bisa Dimakan?

Jika buah apel yang dipotong tidak segera dimakan, maka warna daging buahnya berubah menjadi kecokelat-cokelatan

18 Januari 2022 | 16.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi irisan apel. Freepik.com/Racool Studio

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat memakan apel biasanya secara langsung. Tapi, jika apel itu dipotong tidak segera dimakan, maka warna daging buahnya berubah menjadi kecokelat-cokelatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apel yang sudah berubah warna itu masih bisa dimakan. Mengutip buku On Food and Cooking: The Science and Lore of The Kitchen, apel memiliki senyawa perlindungan dari kuman. Zat warna kecokelat-cokelatan itu merupakan bekas senyawa pelindung. Perubahan warna disebabkan reaksi biokimia enzimatik (enzymatic browning) seperti dikutip dari Britannica.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketika daging apel terkena oksigen terjadi reaksi biokimia yang menghasilkan senyawa organik o kuinon. Senyawa itu bereaksi dengan asam amino menghasilkan melanin berwarna cokelat. Mengutip dari situs web Eat or Toss, warna cokelat daging apel bukan menunjukkan adanya kimiawi berbahaya yang mencemari buah.

Proses perubahan warna tidak hanya buah apel. Beberapa buah lainnya, pir, pisang, dan terong juga mengalami perubahan warna menjadi kecokelat-cokelatan setelah dipotong. Kalau apel sudah dipotong, tapi tidak langsung dimakan, sebaiknya langsung disimpan di dalam kulkas. Perubahan warna akan melambat.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus