Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat memakan apel biasanya secara langsung. Tapi, jika apel itu dipotong tidak segera dimakan, maka warna daging buahnya berubah menjadi kecokelat-cokelatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apel yang sudah berubah warna itu masih bisa dimakan. Mengutip buku On Food and Cooking: The Science and Lore of The Kitchen, apel memiliki senyawa perlindungan dari kuman. Zat warna kecokelat-cokelatan itu merupakan bekas senyawa pelindung. Perubahan warna disebabkan reaksi biokimia enzimatik (enzymatic browning) seperti dikutip dari Britannica.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika daging apel terkena oksigen terjadi reaksi biokimia yang menghasilkan senyawa organik o kuinon. Senyawa itu bereaksi dengan asam amino menghasilkan melanin berwarna cokelat. Mengutip dari situs web Eat or Toss, warna cokelat daging apel bukan menunjukkan adanya kimiawi berbahaya yang mencemari buah.
Proses perubahan warna tidak hanya buah apel. Beberapa buah lainnya, pir, pisang, dan terong juga mengalami perubahan warna menjadi kecokelat-cokelatan setelah dipotong. Kalau apel sudah dipotong, tapi tidak langsung dimakan, sebaiknya langsung disimpan di dalam kulkas. Perubahan warna akan melambat.
HENDRIK KHOIRUL MUHID