Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Waspada Mikroplastik Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar dan Gangguan Reproduksi

Mikroplastik selain mencemari lingkungan juga berbahaya bagi kesehatan, bisa menjadi penyebab kanker usus besar dan gangguan reproduksi.

17 Mei 2022 | 15.17 WIB

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Perbesar
Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mikroplastik, termasuk microfiber dari pakaian, adalah pecahan terkecil sampah plastik buangan manusia. Karena sifatnya yang tak bisa terurai, limbah ini akan terus terpecah menjadi bagian-bagian kecil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mikroplastik dapat mengambang di udara dan ditemukan di sebagian besar pada air botolan dan keran, bir, garam laut, batu dan danau bahkan tanah. "Kami tahu dari literatur ilmiah bahwa apa pun yang lebih kecil dari 150 mikron, dan terutama yang lebih kecil dari 50 mikron, dapat bermigrasi melalui dinding usus dan masuk ke sel-sel darah dan organ," kata ahli ekologi Chelsea Rochman dari University of Toronto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Philip Schwabl dari Universitas Kedokteran Wina dalam penelitiannya tentang mikroplastik dalam tinja manusia pada tahun 2018 bersama Badan Lingkungan Austria mengatakan bahwa mikroplastik mungkin memasuki aliran darah, sistem limfatik, dan bahkan mencapai hati. Dia mencatat dalam penelitian hewan dan ikan, mikroplastik telah terbukti menyebabkan kerusakan usus dan hati.

Mikroplastik dapat membawa risiko kesehatan. Banyak dari aditif ini dikenal sebagai pengganggu endokrin. Menurut Herbert Tilg, presiden dari Austrian Society of Gastroenterology dan ketua Komite Ilmiah UEG, mikroplastik dapat menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap sindrom radang usus atau bahkan kanker usus besar, yang sedang meningkat di kalangan orang dewasa muda.

"Kanker usus besar meningkat pada anak muda, dan kami berpikir bahwa baik komponen makanan atau lingkungan merupakan faktornya," kata Tilg.

Ahli toksikologi dari Universitas Indonesia, Budiawan, mengatakan partikel yang berukuran sama atau lebih kecil dari sel manusia dapat diserap dan masuk aliran darah. Selain itu, akumulasi mikroplastik dalam tubuh dapat mengganggu kerja organ vital, seperti ginjal dan hati. "Akumulasi terjadi kalau tubuh tidak mengeluarkan partikel asing secara alami lewat ekskresi," kata Budiawan kepada Tempo, 15 Maret 2018.

Budiawan mengatakan hal itu menanggapi temuan penelitian berskala global bekerja sama dengan Orb Media Network yang dipublikasikan serentak pada 2018. Untuk mengkonfirmasi temuan tersebut, Tempo melakukan penelitian mandiri bekerja sama dengan laboratorium kimia Universitas Indonesia. Hasilnya tak jauh berbeda.

Ahli nutrisi, Tan Shot Yen, pemilik klinik kesehatan di Tangerang, mengatakan potensi bahaya semakin nyata terhadap tubuh. Sebab, semakin kecil partikel mikroplastik, semakin mudah dan semakin banyak diserap sel. Menurut Tan, penelitian menyeluruh tentang dampak mikroplastik bagi manusia memang masih minim.

Namun, dia merujuk salah satu penelitian dari Pusat Informasi Bioteknologi Nasional Amerika Serikat tentang dampak partikel itu terhadap plankton di perairan bebas yang telah tercemar. "Dampak terberatnya adalah gangguan pertumbuhan dan reproduksi. Tentu saja, jika mencetuskan radikal bebas, risiko kanker tidak bisa ditepis," katanya.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus