Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Waspadai Ancaman Virus Hendra, Apa Itu?

Berbagai macam penyakit bergantian menyerang dunia. Belum usai pandemi Covid-19 dan muncul hepatitis akut, virus Hendra pun dikabarkan jadi ancaman.

15 Mei 2022 | 15.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Kuda (pexels.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ancaman pandemi Covid-19 dan hepatitis akut masih melanda dunia. Kini, ada lagi virus baru yang mengancam, yakni virus Hendra. Infeksi virus Hendra (HeV) adalah zoonosis atau penyakit yang dapat ditularkan ke manusia dari hewan, yang jarang muncul dan menyebabkan penyakit parah dan seringkali fatal pada kuda dan manusia yang terinfeksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), inang alami virus telah diidentifikasi sebagai kelelawar buah dari Famili Pteropodidae, genus Pteropus. HeV diidentifikasi selama wabah penyakit pertama yang tercatat di pinggiran kota Brisbane, Australia, pada 1994. Wabah tersebut melibatkan 21 kuda pacu yang dikandangkan dan dua kasus pada manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Juli 2016, 53 insiden penyakit yang melibatkan lebih dari 70 kuda telah dilaporkan. Semua insiden ini hanya terjadi di pantai timur laut Australia. Tujuh manusia telah tertular virus Hendra dari kuda yang terinfeksi, terutama melalui kontak dekat selama perawatan atau nekropsi kuda yang sakit atau mati.

Melansir CDC, virus Hendra (HeV) adalah anggota famili Paramyxoviridae, genus Henipavirus. HeV pertama kali diisolasi pada 1994 dari spesimen yang diperoleh selama wabah penyakit pernapasan dan neurologis pada kuda dan manusia di Hendra, pinggiran kota Brisbane, Australia. Ini terkait dengan virus Nipah, spesies lain dalam genus Henipavirus.

Sumber alami virus Hendra telah diidentifikasi sebagai flying fox (kelelawar dari genus Pteropus). Sejak 1994 hingga 2013, infeksi virus Hendra pada manusia masih jarang terjadi. Hanya tujuh kasus yang dilaporkan.

Penyebab virus Hendra (pernah disebut equini morbillivirus) adalah anggota dari keluarga Paramyxoviridae, genus Henipavirus yang punya dua anggota, yaitu virus Hendra dan virus Nipah. Virus Hendra pertama kali diisolasi pada September 1994 dari spesimen yang diperoleh selama wabah penyakit pernapasan dan neurologis pada kuda dan manusia di Hendra, pinggiran Brisbane, Australia. Sementara itu, virus Nipah ditemukan di Malaysia, yang pada saat ditemukan di 1999 menimbulkan penyakit pada lebih dari 100 orang.

Diagnosa tes laboratorium yang digunakan untuk mendiagnosis virus Hendra (HV) dan virus Nipah (NV) meliputi deteksi antibodi dengan ELISA (IgG dan IgM), reaksi berantai polimerase waktu nyata (RT-PCR), dan upaya isolasi. Di sebagian besar negara, penanganan virus Hendra perlu dilakukan di laboratorium penyimpanan tingkat tinggi. Diagnosis laboratorium pasien dengan riwayat klinis HV atau NV dapat dibuat selama fase akut dan fase penyembuhan penyakit dengan menggunakan kombinasi tes, termasuk deteksi antibodi dalam serum atau cairan serebrospinal (CSF), deteksi RNA virus ( RT-PCR) dalam serum, CSF, atau usap tenggorokan, dan isolasi virus dari CSF atau usap tenggorokan.

Tanda dan gejala
Setelah inkubasi 9-16 hari, infeksi virus Hendra dapat menyebabkan penyakit pernapasan dengan tanda dan gejala mirip flu yang parah. Dalam beberapa kasus, penyakit dapat berkembang menjadi ensevalitis. Meskipun infeksi virus Hendra jarang terjadi, kasus fatalitasnya tinggi, 4:7 (57 persen).

Pengobatan
Obat ribavirin telah terbukti efektif melawan virus secara in vitro tetapi kegunaan klinis obat ini tidak pasti. Terapi pascapajanan dengan antibodi penetral Nipah/Hendra berkhasiat pada hewan dalam tahap pengembangan praklinis manusia di Australia.

Risiko paparan
Kelelawar flying fox Australia (genus Pteropus) adalah sumber alami virus Hendra. Bukti serologis untuk infeksi HeV telah ditemukan pada keempat spesies rubah terbang Australia tetapi penyebaran virus pada kuda terbatas pada daerah pesisir dan hutan di Australia (negara bagian Queensland dan New South Wales).

Orang-orang dengan risiko tertinggi adalah yang tinggal di dalam sebaran rubah terbang dan dengan pekerjaan atau rekreasi dengan kuda yang memiliki potensi kontak dengan rubah terbang di Australia.

Pencegahan
Terjadinya penyakit pada manusia telah dikaitkan hanya dengan infeksi spesies perantara seperti kuda. Pengenalan dini penyakit pada hewan inang perantara mungkin merupakan cara paling penting untuk membatasi kasus pada manusia di masa depan.

Infeksi virus Hendra dapat dicegah dengan menghindari kuda yang sakit atau mungkin terinfeksi HeV dan menggunakan alat pelindung diri yang sesuai saat kontak diperlukan, seperti dalam prosedur kedokteran hewan. Vaksin komersial baru-baru ini dilisensikan di Australia untuk kuda dan dapat bermanfaat bagi hewan lain dan akhirnya manusia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus