Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Wisata Kuliner di Taiwan, Ini Tip Hindari Makanan Mengandung Babi

Berikut ini tip menghindari makanan haram, terutama babi, ketika travelling ke Taiwan.

7 Juli 2019 | 12.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Taiwan - Pemerintah Taiwan mengembangkan wisata halal untuk menarik minat wisatawan muslim sejak 2016. Kini banyak hotel dan restoran yang ramah terhadap pelancong muslim dan bisa menjadi pilihan jika berkunjung ke negara tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hanya saja, tak semua tempat makan menyediakan hidangan halal, terutama jajanan pinggir jalan alias street food yang menjadi salah satu ciri khas jika ingin wisata kuliner di Taiwan. Adi Carlo alias Chang Wei Lin, pria kelahiran Jakarta yang sudah 21 tahun tinggal di Taiwan berbagi tip untuk Anda yang menghindari makanan haram, terutama babi, ketika berkunjung ke negara ini.

Menurut Adi, hapalkan bahasa masyarakat setempat ketika menyebut babi. "Di sini babi disebut 'cu rou', 'cu rou ma?', artinya 'apakah ini babi?'" katanya, Rabu, 3 Juli 2019. Kalau pedagang menggelengkan kepala, silakan mencoba makanan tersebut.

Pertanyaan 'cu rou ma?" ini tak hanya untuk hidangan daging. Adi menyarankan untuk bertanya juga bahan kuah dan saus yang mereka sediakan. Masyarakat di Taiwan lebih sering menyajikan kuah dari daging babi ketimbang sapi. "Kalau kuahnya terbuat dari daging sapi biasanya ditulis, kalau dari babi tak ditulis," ucap dia.

Begitu juga dengan saus. Masyarakat Taiwan kerap menggunakan daging babi cincang untuk ditaruh di saus. Adapun untuk minyak, Adi Carlo mengatakan pelancong muslim tak perlu khawatir. "Di sini jarang menggunakan minyak babi karena harganya lebih mahal dan cepat tengik," ujarnya.

 

Nur Alfiyah

Nur Alfiyah

Bergabung dengan Tempo sejak Desember 2011. Kini menjadi redaktur untuk Desk Gaya Hidup dan Tokoh majalah Tempo. Lulusan terbaik Health and Nutrition Academy 2018 dan juara kompetisi jurnalistik Kementerian Kesehatan 2019. Alumnus Universitas Jenderal Soedirman.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus