Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan makan adalah gangguan mental serius yang bisa dialami siapa saja. Penderita gangguan makan biasanya memanfaatkan perilaku gangguan tersebut untuk mengatasi situasi atau perasaan sulit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perilaku yang umum termasuk membatasi jumlah makanan yang disantap, makan terlalu banyak kemudian "membuangnya" dengan berbagai cara, seperti membuat diri mual, minum obat pencahar, berpuasa, atau berolahraga berlebihan, atau kombinasi dari berbagai perilaku tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Macam gangguan makan adalah:
-Anoreksia nervosa
Yakni membatasi makanan, olahraga berlebihan, membuat diri mual, atau menggunakan obat pencahar untuk mengeluarkan lagi makanan yang dimakan.
-Bulimia nervosa
Penderita bulimia cenderung makan banyak kemudian berusaha memuntahkannya, minum obat pencahar atau diuretik, berpuasa, dan olahraga berlebihan.
-Gangguan makan dalam jumlah besar
Disebut juga binge disorder, yakni makana dalam porsi besar tanpa terkontrol.
Jika Anda melihat anak mengalami gangguan ini, segera bawa ke dokter, termasuk psikiater. Menurut Kerrie Jones, CEO dan pendiri klinik pengobatan gangguan makan Orri di Inggris, penderita gangguan makan biasanya senang mengurung diri sehingga penting untuk membuatnya tetap terhubung dengan orang sekitar.
Jones meminta orang tua tetap tenang menghadapi pelaku. Selain itu, fokus juga pada kondisi emosional anak dibanding hanya pada gejala yang dialami.
"Anda mungkin harus mengajaknya berbicara berulang kali dan mencari bantuan agar percakapan diperhatikan," ujar Jones kepada The Sun.