Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Zeefara Mahika mengikuti berbagai kompetisi skateboard selama masa pandemi.
Selama masa pandemi Covid-19 kompetisi papan luncur dilakukan secara daring.
Kompetisi daring tidak bisa menggantikan keseruan kompetisi langsung.
Di sebuah taman yang sepi, Zeefara Mahika melaju cepat di atas papan luncurnya. Di hadapan dia terdapat struktur mirip amfiteater berundak-undak. Tiba-tiba, hap! Zee—begitu Zeefara biasa disapa—melompat bersama papan luncurnya ke arah tengah amfiteater berbentuk lingkaran itu. Zee melayang dari ketinggian sekitar 1,5 meter melampaui empat buah anak tangga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat berada di udara, Zee melakukan trik dengan papan luncurnya: ia menjejak bagian ekor papan, sehingga bagian depannya terangkat sedikit. Sedetik kemudian, bruk! Zee mendarat mulus di tengah-tengah amfiteater sambil tetap meluncur tanpa kehilangan keseimbangan. Kombinasi antara lompatan panjang sambil meluncur (big drop) dan gerakan menjejak ekor papan yang disebut ollie tersebut dilakukan secara sempurna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Trik itulah yang mengantarkan anak perempuan berusia 9 tahun ini meraih gelar “Trick of the Year” kategori anak perempuan dalam kompetisi Trick of the Year Indonesia. Ini merupakan salah satu kompetisi papan luncur daring yang digelar pada Oktober 2020 di Tanah Air. Pada masa pandemi, kompetisi daring semacam ini menggantikan perlombaan skateboard yang biasa digelar di arena permainan skateboard alias skatepark.
Skateboarder asal Malang, Zeefara Mahika Darmawan (kanan) menjadi juara 3 dalam kompetisi Walikota Bekasi Cup 2020, bersama atlet skateboard Nasional Nyimas Bunga Cinta (kiri) dan Kyandra Kailana (tengah). Dok. Pribadi
Trick of the Year Indonesia, yang digelar komunitas skateboard Parlemen Sk8 dan Sunday Morning Sk8, bisa disebut sebagai salah satu kompetisi yang cukup bergengsi. Pasalnya, pesertanya berjumlah ratusan yang berasal dari seluruh Indonesia. Mereka cukup mengunggah video saat melakukan trik. Peserta dibagi ke sejumlah kategori, seperti kelas anak-anak, pemula, kelas anak perempuan, kelas usia 40 tahun ke atas, dan banger class—yang terbuka bagi siapa pun yang bisa melakukan trik sulit. Kompetisi ini mengadopsi lomba Trick of the Year yang menjadi bagian dari kompetisi papan luncur profesional tingkat dunia, Street League Skateboarding.
Gelar Trick of the Year bukan satu-satunya prestasi Zee pada masa pandemi ini. Di tingkat lokal, di kota tempatnya tinggal, Malang, Jawa Timur, Zee menjadi juara kompetisi daring yang digelar Combine Skateshop dan komunitas Malang Skate. Mirip kompetisi Trick of the Year Indonesia, Zee unjuk kebolehan melakukan sejumlah trik di atas aneka rintangan di sebuah skatepark. “Karena pandemi, sekarang kompetisi skateboard jadinya online, direkam lewat video,” kata ayahanda Zee, Riky Darmawan, kepada Tempo, Kamis lalu.
Riky selalu menemani anaknya berlatih dan merekam aneka trik yang dilakukan Zee. Pada masa pandemi ini, kata dia, putri bungsunya itu tetap giat berlatih. “Latihan tetap setiap hari.” Namun, berbeda dengan kondisi normal, durasi latihannya kini lebih singkat akibat taman-taman kota dan arena bermain papan luncur harus tutup pada pukul 19.00. “Biasanya, Zee mulai latihan pukul 16.00, seusai dia bersekolah daring. Main skate sampai tamannya tutup.”
Kompetisi daring lain yang diikuti Zee selama masa pandemi adalah Action Sports Festival (FISE) Montpellier Battle of Nations tingkat internasional pada Agustus lalu. Selain itu, pada Desember lalu, Zee berlomba dalam Xsteam Best Trick Competition. Sayangnya, dalam kedua kompetisi itu, Zee tak mendapatkan gelar juara. “Lawan dia orang dewasa dan banyak yang sudah pro,” ujar Riky.
Skateboarder asal Malang, Zeefara Mahika Darmawan saat berlatih. Instagram/ zeefara_zee
Meski begitu, Zee tetap bersemangat mengikuti lomba lain dan mencoba trik-trik lain yang lebih sulit. Menurut Riky, keberadaan lomba-lomba daring memang baik untuk menjaga semangat para skater agar tetap giat berlatih. “Tapi tetap saja lomba daring tidak bisa menggantikan keseruan kompetisi di arena.” Kompetisi papan luncur yang digelar langsung, dia menambahkan, tak hanya bertujuan menguji ketangkasan para skater dalam melakukan trik, tapi juga menjadi sarana untuk melatih mental bertanding, terutama buat anak-anak.
Selain itu, kompetisi papan luncur yang banyak digelar di berbagai tempat sebelum masa pandemi bisa menjadi sarana pergaulan bagi peserta pemula. “Dari sana, anak-anak belajar bergaul dengan sebayanya atau orang-orang yang lebih tua,” ujar Riky. Dengan demikian, anak dilatih untuk percaya diri dan tak malu-malu saat ditonton banyak orang. “Seseorang yang bisa melakukan trik dengan baik dalam video belum tentu bisa melakukan hal yang sama di hadapan orang lain dalam kompetisi.”*
PRAGA UTAMA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo