Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Drake Menghidupkan Kembali Taman Hiburan Fantasi yang Terbengkalai

Taman hiburan yang ditinggalkan ini bernama Luna Luna, Drake dan perusahannya akan menghidupkan kembali taman itu

9 Desember 2023 | 18.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ayunan Luna Luna oleh Andr Helle rdengan panel yang diberi coretan Scharf dengan bentuk geometris lucu dan figur khas di taman Luna Luna. Instagram.com/@dreamcrew

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Drake, penyanyi rap Kanada, menunjukkan kehebatan artistiknya. Dia melalui perusahaannya, menghidupkan kembali taman hiburan yang telah lama terbengkalai

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Taman hiburan yang ditinggalkan ini bernama Luna Luna. Pertama kali muncul di Hamburg, Jerman, pada tahun 1987. Taman ini dibuat oleh André Heller, yang telah menampung karya-karya seperti Jean-Michel Basquiat, Keith Haring, dan banyak lagi. Pada saat itu, tempat ini disebut tempat pekan raya sensasi dan museum masa depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wahana taman hiburan Luna Luna dinonaktifkan dari rumah aslinya dan disimpan di sebuah fasilitas di Texas selama lebih dari 30 tahun. Drake dan perusahaan hiburannya, DreamCrew, membeli wahana tersebut dan berinvestasi dalam menciptakan kembali lingkungan seperti taman di Los Angeles. Total investasinya sebesar US$ 100 juta atau sebesar Rp 1,5 trilun.

Taman yang didesain ulang ini diberi nama Luna Luna: Forgotten Fantasy. Rencananya kan dibuka untuk umum bulan ini dan beroperasi hingga musim semi tahun 2024 di sebuah kompleks seluas 60 ribu kaki persegi.

Drake dan perusahaannya ingin membuat pameran seni itu terasa seperti karnaval sungguhan. Pengunjung dapat melewati benda-benda seperti Dalidom karya Salvador Dali, sebuah kubah geodesik yang mungkin merupakan rumah menyenangkan paling keren yang mungkin pernah Anda kunjungi.

Harga tiketnya belum tersedia di web resminya. Namun jika tertarik dapat mendaftarkan email untuk diberitahu ketika penjualan tiket dibuat untuk umum. Namun, ada beberapa sedikit perubahan. Di antaranya pengunjung tidak bisa menaiki bianglala yang dibuat oleh Basquiat atau komidi putar oleh Haring.  

Bagi penasihat kuratorial taman tersebut, Helen Molesworth, taman Luna selalu menjadi tempat impian. Di mana seseorang akan berkeliling dan memiliki kebutuhan untuk berperilaku baik, kebutuhan Anda untuk menjadi pintar, kebutuhan  untuk menjadi pantas. Seseorang dapat memanfaatkan apa pun yang ada dalam diri senidir, apakah itu masa kecil atau rasa petualangan. 

TRAVEL + LEISURE | LOS ANGELES TIMES

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus