Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TUJUH perempuan anggota She itu pontang-panting. Bukan perkara materi lagu yang bikin mereka kelimpungan. Kalau hanya lagu, merem juga lancar. Kali ini, mereka sibuk mencari dan memilih baju. She akan tampil dalam acara istimewa setahun sekali: manggung di Hard Rock Café Bali pada malam tahun baru. Nah, pihak panitia memasang tema One Night in Japan. Biar beraroma Jepang dan pas dengan tema, semua personel band asal Bandung itu wajib berdandan khas Harajuku, kawasan yang menjadi pusat mode alternatif anak gaul di sana.
Jadi, gadis-gadis itu sibuk mencari kostum yang enak dan pantas dipandang tapi juga—ini penting—singset di bodi. Karena ini tren di kalangan remaja perempuan: berpakaian pas, benar-benar pas di badan. ”Kami masing-masing sibuk cari kostum,” kata Riri, pemain gitar She, yang juga juru bicara grup ini. ”Achi sempat panik cari kostum,” katanya sambil menunjuk penggesek biola di band itu. Achi hanya mesem.
Ribet, tapi mereka juga senang bukan kepalang. Maklum, ini untuk pertama kalinya mereka tampil dengan mengibarkan nama band She dalam momen universal: malam pergantian tahun. Sebelumnya, personel She biasa manggung sendiri-sendiri di sejumlah kafe.
Nama She memang moncer pada 2007 ini. Meski band ini terbentuk sekitar tujuh tahun lalu, album pertamanya baru muncul dua tahun silam. Itu juga belum ada gaungnya. Baru di album tahun ini, Tersenyum Lagi, dengan lagu andalan Slow Down Baby yang manis, nama She meroket. Gaya mereka yang centil di klip video makin menambah nilai jual kelompok ini.
Ada gula ada semut. Karena manis, tawaran tampil di acara tahun baru datang mengerumuni mereka. Permintaan manggung datang sekitar dua bulan sebelumnya. Namun, di antara beberapa tawaran, mereka memutuskan bermain di Bali. Mungkin sekalian berlibur.
Curah rezeki tahun baru kali ini agaknya merata. Mereka yang kecipratan fulus bukan saja para punggawa musik dan hiburan yang sudah mapan. Nama seperti Krisdayanti, Titi D.J., dan Ruth Sahanaya tetap masih punya pasar khusus. Demikian juga nama bintang mapan lainnya juga tak redup.
Namun pendatang baru seperti She pun mendapat kesempatan mengeruk rezeki di malam tahun baru. Grup lain misalnya Dewi Dewi. Trio penyanyi yang dibentuk khusus oleh Ahmad Dhani untuk membawakan lagu-lagu Dewa 19 yang telah diaransemen ulang ini juga pertama kali tampil pada malam tahun baru di bawah bendera Dewi Dewi. Ini karena album pertamanya Recycle + dengan hit Dokter Cinta, membuat ketiga cewek ini sangat menarik perhatian banyak kalangan. Apalagi mereka punya gaya lenggak-lenggok khas, makin bikin gemas. Nah, Dewi Dewi akan manggung di Kota Bunga, kawasan Puncak, Jawa Barat.
Apakah untuk tampil di acara menyambut pergantian tahun diperlukan persiapan ekstra? Ternyata biasa saja. Seperti saat manggung di tempat lain, mereka mempersiapkan diri dengan berlatih paling banyak seminggu dua kali. Purie, Tata, dan Ina, ketiga anggota Dewi Dewi, sudah biasa bernyanyi membawakan lagu-lagu unggulan mereka di berbagai pentas. Justru yang lebih penting, seperti halnya She, adalah kostum yang akan mereka pakai. Dewi Dewi berencana tampil lebih full color, penuh warna.
Benar, mereka harus tampil beda. Karena bayaran yang mereka terima pun berbeda dari tarif biasanya. Tahun baru gitu lo... ”Saya bisa bilang dua kali dari harga biasa,” kata Henry Bangun, manajer She. Dewi Dewi? ”Pokoknya kenceng, deh,” kata Ina. Tapi sayang tak ada yang menyebut berapa honor manggung pada malam tahun baru. Mungkin para junior ini masih sungkan terhadap senior mereka. Jangan-jangan harga mereka sudah mendekati yang lebih senior. Wah, hebat.…
Irfan Budiman, Rika Panda Pardede, Bayu Galih Wibisono
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo