Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

10 Geopark Indonesia yang Masuk UNESCO Global Geopark, Ada Empat yang Baru

Dengan tambahan empat geopark ini, Indonesia sudah memiliki 10 geopark yang masuk dalam jaringan UNESCO Global Geopark.

2 Juni 2023 | 22.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Geopark Maros Pangkep. Foto: Situs Geoparks

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Empat situs geopark di Indonesia telah resmi masuk dalam jaringan UNESCO Global Geopark (UGG) tahun ini. Penetapan ini dilakukan pada 24 Mei 2023 lalu melalui keputusan Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Prancis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan legitimasi ini akan memberikan dampak besar pada pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, terlebih pada keberlangsungan pelestarian keanekaragaman hayati dan budaya yang ada dalam masing-masing geopark. Adapun empat geopark baru yang ditetapkan adalah Ijen UNESCO Global Geopark, Maros Pangkep UNESCO Global Geopark, Merangin Jambi UNESCO Global Geopark dan Raja Ampat UNESCO Global Geopark.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan tambahan empat geopark ini, Indonesia sudah memiliki 10 geopark yang masuk dalam jaringan UNESCO Global Geopark. Berikut 10 geopark Indonesia yang masuk UNESCO:


1. Geopark Raja Ampat, Papua Barat


Geopark Raja Ampat adalah geopark Indonesia yang masuk UNESCO baru-baru ini. Geopark ini merupakan kawasan gugusan kepulauan karst yang terletak tepat di garis khatulistiwa. Di tempat ini, ditemukan batuan tertua yang berusia 439 hingga 360 juta tahun. Hal inilah yang kemudian menjadikan geologis Raja Ampat masuk dalam kelas dunia karena sejarah geologinya yang mewakili hampir sepersepuluh usia bumi.


2. Geopark Maros Pangkep, Sulawesi Selatan


Maros Pangkep memiliki karst yang termasuk dalam salah satu karst kelas dunia karena keunikan, keindahan, flora dan fauna serta nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi. Bahkan, kawasan ini merupakan area karst terbesar kedua setelah Cina Selatan. Selain itu, karst Maros Pangkep memiliki ratusan gua yang pernah ditinggali manusia prasejarah dan tempat hidup bagi jutaan spesies kupu-kupu.


3. Geopark Merangin, Jambi


Geopark yang satu ini telah menjadi sebuah fosil unik bernama flora Jambi. Nama ini mengacu pada fosil tanaman yang ditemukan dari formasi batuan dan berasal dari Permian Awal yang berusia 296 juta tahun. Flora tersebut adalah satu-satunya tumbuhan fosil di dunia yang terekspos.


4. Geopark Ijen, Jawa Timur


Geopark Ijen memiliki sebuah keajaiban alam yang terkenal dengan lanskap vulkanik, formasi geologi yang unik, serta warisan budaya. Geopark ini mencakup Gunung Ijen dan Cagar Biosfer Belambangan. Gunung Ijen sendiri adalah sebuah stratovolcano yang memiliki kawah biru kehijauan dan merupakan danau paling asam di dunia.


5. Geopark Batur, Bali


Geopark Batur adalah geopark Indonesia yang pertama ditetapkan sebagai bagian dari UGG. Kawasan ini memiliki keindahan tersendiri akibat letusan gunung yang membentuk kaldera ganda dan danau purba. Selain itu, Gunung Batur masih berstatus aktif dan menghasilkan berbagai batuan yang biasa dimanfaatkan masyarakat untuk membangun rumah.


6. Geopark Belitong, Bangka Belitung


Letak geologi geopark ini dinilai unik karena menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna yang hanya ditemukan di Bangka Belitung, seperti ikan Toman dan ikan Hampala. Adapun warisan geologi dunia dari geopark ini adalah lanskap granit TOR yang membentuk pulau-pulau kecil yang dapat dikunjungi dengan perahu.


7. Geopark Ciletuh, Jawa Barat

Pengunjung menikmati air terjun di kawasan wisata alam Geopark Ciletuh Curug Awang, Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ahad, 9 Desember 2018. Curug Awang yang memiliki tinggi 40 meter dan lebar 60 meter serta menawarkan suasana pemandangan air terjun yang masih alami tersebut menjadi alternatif wisata liburan di akhir pekan bersama keluarga. ANTARA/Nurul Ramadhan

Geopark Ciletuh berada di sekeliling hamparan aluvial. Selain bukit bebatuan, geopark ini memiliki pantai dengan ombak yang disenangi peselancar dunia. Di kawasan ini, terletak juga beberapa objek wisata, seperti Taman Purba, Air Terjun Awang hingga Bukit Panenjoan.


8. Geopark Gunung Sewu, Yogyakarta


Geopark Indonesia yang masuk UNESCO selanjutnya adalah Geopark Gunung Sewu. Geopark ini terletak di tiga kabupaten, yakni Gunung Kidul, Wonogiri dan Pacitan. Dengan area yang luas ini, terdapat total 33 situs warisan alam dan sejumlah peninggalan budaya zaman paleolitikum hingga neolitikum.


9. Geopark Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat


Geopark yang satu ini memiliki kombinasi lengkap dari keragaman hayati, fenomena kegunungapian dan keragaman budaya masyarakat. Tak hanya itu, kawasan ini memiliki berbagai flora dan fauna yang merupakan endemik. Adapun Geopark Rinjani Lombok meliputi hampir separuh Pulau Lombok, yang membentang dari Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara hingga Kabupaten Lombok Timur.


10. Geopark Kaldera Toba, Sumatra Utara


Geopark Indonesia yang masuk UNESCO selanjutnya adalah Geopark Kaldera Toba. Memiliki bentang alam yang beragam, Geopark Kaldera Toba tidak lepas dari keragaman hayati dan budayanya. Bahkan, pengembangan ekonomi kreatif dan kelembagaan kepariwisataan juga menjadi salah satu alasan ditetapkannya Kaldera Toba sebagai bagian dari UGG.

VIVIA AGARTHA F | RADEN PUTRI (CW)

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus