Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pesona Bali yang mendunia bisa dibuktikan dengan beragam penghargaan yang diraih Pulau Dewata itu. Saban tahun Bali mendapat penghargaan untuk hotel dan resort terbaik. Ataupun destinasi wisata nomor satu dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terkini, Bali menduduki posisi empat besar sebagai destinasi wisata terbaik dunia versi TripAdvisor, pada awal Agustus 2020. Perusahan perjalanan wisata daring itu menempatkan Bali di posisi keempat setelah London (Inggris), Paris (Prancis), dan Crete (Yunani).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TripAdvisor mengibaratkan keindahan Bali seperti surga di Indonesia dan popularitasnya telah sampai ke seluruh dunia seolah kartu pos yang tersebar. Bali memiliki wisata pantai dengan pasir putih yang bersih, wisata selam yang menarik karena dapat melihat bangkai kapal perang dunia II, wisata budaya, hingga wisata spa dan yoga di Ubud.
Banyak destinasi wisata yang bisa dijelajahi di Bali. Pulau itu memiliki paket lengkap wisata, dari wisata bahari, petualangan, alam, kehidupan malam, dan tentu saja wisata religi serta budaya. Annika Ziehen pemilik situs perjalanan wisata midnightblueelephant.com, merekomendasikan beberapa tempat, bagi wisatawan bila hanya memiliki waktu 10 hari di Bali.
Hari 1-3: Ubud
Ubud disebut-sebut juga sebagai jantung budaya Bali. Menurut catatan Ziehen, Ubud memiliki suasana hutan yang rimbun. Kotanya tak begitu ramai dengan banyak kafe dan galeri seni. Banyak hal yang bisa dinikmati di Ubud. Tapi para wisatawan lebih sering memilih bertandang ke
Mandala Wisata Wena Wana atau yang lebih dikenal dengan Hutan Monyet Ubud. Hutan itu merupakan cagar alam yang di dalamnya terdapat kompleks candi kuno. Kawasan itu didiami 300-an lebih monyet ekor panjang. DI dalam hutan seluas 27 hektare itu, wisatawan bisa menikmati ketenangan hutan dan menyaksikan keunikan Pura Dalem Agung Padangtegal. Umat Hindi menyebutnya sebagai “Sumber Kesucian” dan juga digunakan untuk upacara kremasi.
Tak satupun pohon yang ditebang saat pembangunan Hotel Capella Ubud, Bali. Foto: @capellaubud
Seperti dalam film Eat, Pray, Love pemandangan saat Julia Roberts berkeliling dengan sepeda melintasi sawah terasering, wisatawan asing banyak yang ingin menikmati sensasinya. Pilihannya, bertandanglah ke persawahan terasering Tegalalang. Selanjutnya menyaksikan pertunjukan tari di Istana Ubud. Jika kamu ke Bali kawasan Ubud tentu patut kamu masukan daftar yang wajib dikunjungi.
Saat pagi atau sore, berjalan-jalanlah ke Campuhan atau kadang disebut Tjampuhan Ridge Walk yang merupakan jalur treking yang populer baik di kalangan wisatawan. Di perbukitan Campuhan, wisatawan bisa menyaksikan panorama Ubud. Menyaksikan matahari terbit atau menanti senja, menjadi saat yang paling dinanti para wisatawan.
Bila ingin merasakan kolam yang sejuk sekaligus mensucikan diri bersama warga dalam sebuah ritual, berkunjunglah ke Pura Tirta Empul. Pura tersebut dibangun disekililing sebuah sumber mata air yang besar pada 962 M selama wangsa Warmadewa oleh raja Sri Candrabhayasingha Warmadewa (dari abad ke-10 hingga ke-14). Pura Tirta Empul berlokasi di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
Ubud memiliki air terjun yang asyik untuk dikunjungi, yakni Air Terjun Tegenungan sekitar 30 menit berkendara dari Ubud. Berada di tengah lingkungan yang asri, dan akses jalan yang mudah, membuat wisatawan bisa berendam sepuasnya sembari menikmati kesejukan suasana alam di sekitarnya.
Hari 4-5: Canggu dan Seminyak
Seminyak bertetangga dengan Pantai Canggu. Bila Seminyak memiliki hotel dan resort mewah, maka Canggu lebih tenang dan menawarkan panorama sawah dan pantai. Pantai Canggu disukai para peselancar, sementara Pantai Seminyak disukai untuk liburan keluarga. Keduanya memiliki restoran yang luar biasa, klub pantai yang bagus, dan pilihan akomodasi yang keren.
Pura Petitenget di Seminyak
Selain bersantai di klub pantai, wisatawan bisa berkunjung ke Pura Tanah Lot. Pura itu terkenal karena pemandangan senjanya. Matahari yang menguning menciptakan siluet pura di atas batu karang. Jarak antara pantai ke pulau karang itu mencapai 300 meter. Wisatawan hanya dapat mengakses pura dengan melewati jalan batu pada saat air laut surut. Lalu menaiki anak tangga yang terbuat dari batu, untuk mencapai pura.
Hari 6-7: Nusa Penida
Nusa Penida merupakan pulau yang terpisah dari Bali, yang dipisahkan oleh Selat Badung. Pulau ini mengakomodasi semua segmen turis, dari backpacker hingga pemilik yacht. Pesona utamanya tentu pantai pasir putih berdinding kapur atau tebing yang masih sepi. Umumnya, wisatawan berkunjung ke Nusa Penida untuk menyelam atau sekadar bersantai di pinggir pantai.
Destinasi selamnya ada di Crystal Bay. Sementara hutannya yang alami memiliki Air Terjun Peguyangan. Pantai yang populer di kalangan wisatawan adalah Kelingking atau Diamond Beach.
Hari 8 - 10: Uluwatu dan Bukit Peninsula
Pura Uluwatu menawarkan pertunjukan tari kecak secara rutin. Tari yang mengisahkan epos Ramayana itu, selalu mengundang perhatian wisatawan. Selain indah, tarian tersebut juga menawarkan suasana yang magis.
Pantai Uug disebut juga Broken Beach. Foto: @lacouple
Uluwatu juga memiliki pantai yang tersembunyi, artinya belum banyak wisatawan yang mengunjunginya. Pantai Bingin namanya. Pantai Bingin telah lama dikenal memiliki ombak besar dan tinggi, yang membuat para peselancar dunia megunjunginya. Namun, pantai yang berlokasi di Desa Pecatu, Uluwatu ini, juga memilki pemandangan lautan yang elok dengan pantai pasir putih dan kolam dangkal untuk berenang.
Sementara Bukit Peninsula merupakan sebuah wilayah luas di Pantai Jimbaran. Perbukitan itu, kini terus disulap untuk destinasi pelesiran kelas atas, dengan hotel dan resort mewah.