Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Biasanya, tarik tambang menjadi olahraga untuk memeriahkan tarik tambang. Tapi, lain dengan Depo Lokomotif Yogyakarta. Ini, setiap tim yang terdiri dari 10 orang berlomba menarik lokomotif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Padahal berat lokomotif itu mulai 85 hingga 90 ton. Jarak tariknya memang tidak jauh hanya 10 meter saja. Namun dengan berat lokomotif itu, jelas para peserta harus mengeluarkan tenaga ekstra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Lomba ini untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan 17 Agustus. Hanya ada di Yogyakarta," kata Budi Basuki, Kepala Unit Pelaksana Teknis Depo Lokomotif Yogyakarta.
Para peserta merupakan para pegawai PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 6 dari berbagai unit kerja. Selain itu juga para penggemar kereta api (Rail Fans) ikut serta.
Lomba tarik lokomotif digelar di Depo Lokomotif yang berada di sekitar Stasiun Tugu Yogyakarta, Rabu pagi, 21 Agustus 2019. Suasana meriah terlihat di lokasi lomba. “Lomba ini juga untuk mempererat hubungan kerja. Faktor keselamatan juga kami utamakan. Untuk meriahkan dan jiwa korsa. Safety tetap diutamakan,” kata dia.
Menurut Eko Budiyanto, Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 6, lomba tarik lokomotif ini sangat meriah. Selain menjalin keakraban, lomba ini juga untuk mengkampanyekan keselamatan kerja. Juga kampanye kepada masyarakat supaya tidak swafoto di lintasan kereta api. Karena sangat membahayakan keselamatan.
“Kami minta supaya masyarakat tidak ber-selfie di lintas kereta api. Karena sangat berbahaya. Sekarang handphone sudah dilengkapi dengan kamera dan sering digunakan untuk selfie. Tapi jangan di lintasan kereta api,” kata Eko.
Yoga Cokro, dari Rail Fans Yogyakarta menyatakan keikutsertaan para penggemar kereta api dalam lomba ini, sebagai wujud mendukung kampanye keselamatan kereta api. Sedikitnya 20 orang dari Rail Fans ikut memeriahkan lomba tarik lokomotif ini, “Kami senang bisa ikut memeriahkan,” kata dia.
MUH SYAIFULLAH