Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

5 Danau di Indonesia yang Punya Legenda dan Mitos Unik, Ada Tentang Wanita Kikir dan Dihuni Naga

Indonesia memiliki danau dengan cerita legenda masyarakat tentang danau tersebut. Apa saja danau legendaris yang populer di Indonesia?

3 Oktober 2023 | 11.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga menggelar upacara HUT Ke-68 Kemerdekaan RI di atas rakit bambu di Danau Situ Bagendit, Banyuresmi, Garut, Jawa Barat, (17/8). Upacara ini sekaligus untuk mempromosikan objek wisata alam danau Situ Bagendit. ANTARA FOTO/Feri Purnama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Danau jadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang banyak dikunjungi. Selain bentang alam yang indah, alasan orang mengunjungi danau sering kali karena tertarik pada mitos yang menyelubunginya. Bahkan hampir setiap danau yang terkenal di Indonesia memiliki cerita rakyat dan mitosnya sendiri. Dilansir dari berbagai sumber, inilah deretan danau legendaris dan mitosnya:  

1.Danau Toba (Pernikahan manusia dengan ikan)

Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Dikutip dari nationalgeographic, legenda danau Toba yang tersebar di masyarakat berkisah dari seorang pemuda bernama Toba. Suatu hari, Toba mendapatkan ikan emas ajaib yang ternyata perempuan cantik.

Keduanya dikarunai seorang anak bernama Samosir. Legenda yang dipercaya masyarakat tentang Danau Toba dan Pulau Samosir karena Toba melanggar sumpah dan mengucapkan kalimat pantangan bahwa Samosir adalah anak ikan.

2. Danau Sentani (Dihuni naga)

Danau Sentani merupakan danau terbesar di Papua. Danau ini dikenal dengan cerita tentang naga yang menempati danau dan dipercaya sebagai leluhur masyarakat Sentani. Mitosnya, naga tersebut membawa masyarakat untuk tinggal di sekitar Danau Sentani.

Legenda tentang naga tunggangan kemudian tertuang di berbagai kerajinan masyarakat Sentani, seperti lukisan kulit kayu.

3. Danau Kelimutu (Manusia ditelan bumi)

Danau Kelimutu merupakan danau kawah yang terletak di puncak Gunung Kelimutu. Dilansir dari ditsmp.kemdikbud, danau Kelimutu disebut Danau Tiga Warna.

Terdapat mitos yang berkembang di masyarakat, Dikisahkan ada dua orang yang bernama Ata Polo dan Ata Bupu. Suatu hari datanglah dua orang anak yatim yang meminta perlindungan ke Ata Bupu dari terkaman Ata Polo. Keempatnya kemudian hidup-hidup di telan bumi.

Tak lama di tempat Ata Bupu hilang, air berwarna biru muncul di atas Gunung Kelimutu, dan Ata Polo mengeluarkan air berwarna merah. Sementara tempat Koo Fai dan Nuwa Muri keluar air warna hijau. Kemudian danau ini dikenal dengan Danau Kelimutu.

4. Situ Bagendit (azab perempuan kikir)

Situ Bagendit berada di wilayah Garut, Jawa Barat. Konon terciptanya situ atau danau ini tak lepas dari cerita adayanya Nyai Endit yang kikir dan congkak. Ia kerap menggelar pesta namun sering menekan para petani.

Suatu ketika datanglah seorang pengemis tua dengan pakaian lusuh. Nyai Endit pun mengusirnya. Lalu di suatu tempat ada tongkat tertancap dan menarik perhatian warga karena tidak ada yang bisa mencabutnya. Nyai Endit pun turut penasaran. Di sana, ia melihat pengemis tua dan kembali mengusirnya.

Pengemis tua itu pun menuruti Nyai Endit dan mencabut tongkatnya. Saat tongkat dicabut, keluarlah air yang semakin lama semakin tinggi. Warga mengungsi naun Nyai Endit enggan berpindah karena tak mau melepas hartanya. Nyai Endit pun tenggelam bersama rumah dan seisinya.

5. Danau Tondano (Cinta tak direstui alam)

Danau Tondano adalah danau terluas di Sulawesi Utara. Lokasi tepatnya berada di Kabupaten Minahasa.

Menurut legenda yang beredar, Tonaas Utara memiliki anak perempuan yang diberi nama Marimbaouw. Sedangkan di Tonaas Selatan memiliki anak laki-laki bernama Maharimbouw. Keduanya jatuh cinta.

Marimbouw telah bersumpah untuk tidak menikah pada ayah dan masyarakatnya. Pada akhirnya, mereka tetap menikah karena saling jatuh cinta.

Pernikahannya membuat alam marah dan semua di negeri menjadi musnah, dan tenggelam di bawah danau yang kini dikenal sebagai Danau Tondano.

Pilihan Editor: Menteri Sandiaga: Festival Danau Sentani Menjadi Wisata Kelas Dunia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus