Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wisata kapal pesiar kini semakin diminati. Jenis wisata ini menawarkan paket lengkap yang memadukan relaksasi dan eksplorasi. Perjalanan kapal pesiar akan membawa wisatawan mengunjungi destinasi-destinasi yang tak kalah menarik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi terlepas dari keragamannya, pengalaman berlayar bukan untuk semua orang. Beberapa orang mungkin menyukai rencana perjalanan yang telah direncanakan sebelumnya serta tempat makan dan hiburan. Sementara yang lainnya mungkin merasa dibatasi oleh jadwal yang kaku, aktivitas berulang, dan kurangnya spontanitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum memutuskan apakah wisata kapal pesiar liburan yang tepat, cari tahu dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini.
1. Apakah bisa menikmati liburan yang terjadwal?
Setelah memesan perjalanan kapal pesiar, wisatawan akan mendapatkan rencana perjalanan, pengaturan makan, dan berbagai aktivitas yang dijadwalkan sepanjang hari. Hal ini tentnu memudahkan, karena tidak perlu riset, membuat rencana destinasi yang akan dikunjungi dan mengkhawatirkan logistik.
Tapi kalau menyukai perjalanan spontan, menemukan destinasi hidden gem, berlama-lama di kafe, atau mengubah rencana perjalanan tiba-tiba, sebaiknya tidak memilih wisata kapala pesiar. Bahkan dengan pilihan yang fleksibel di kapal seperti makan prasmanan informal, restoran premium, atau bar koktail, jadwalnya terikat. ma untuk melakukan perjalanan jauh.
2. Nyaman berada di sekitar orang banyak?
Kapal pesiar, terutama yang berukuran besar, bisa terasa seperti kota terapung. Kapal terbesar dapat menampung lebih dari enam ribu penumpang, ditambah beberapa ribu awak kapal. Dengan begitu, akan sering berada di dekat banyak orang di mana pun di sudur kapal. Bagi sebagian orang, hal ini mungkin mengasyikkan karena menciptakan suasana yang hidup dan ramai, namun bagi sebagian lainnya, hal ini bisa terasa membebani.
Jika senang bergaul dengan orang lain, kemungkinan besar akan menikmati suasana kapal pesiar yang semarak. Tapi jika tidak menyukai keramaian, wisata ini bukan pilihan yang tepat. Meski begitu terdapat beberapa pelayaran dengan kapal kecil yang lebih intim.
3. Sering mabuk saat perjalanan?
Mabuk laut adalah salah satu kekhawatiran terbesar bagi penjelajah pemula. Meskipun kapal modern dirancang untuk meminimalkan pergerakan dan menstabilkan gelombang laut, beberapa orang lebih sensitif terhadap goyangan perahu. Sebelum memilih wisata kapal pesiar, sebaiknya mempertimbangkan seberapa baik menangani kondisi mual yang dipicu gerakan, saat perjalanan darat dengan bus atau mobi misalnya.
4. Variasi desitnasi
Kapal pesiar menawarkan kesempatan untuk mengunjungi berbagai tujuan dalam satu perjalanan. Wisatawan dapat merasakan beragam budaya dan lanskap berbagai lokasi dalam waktu singkat. Namun, kekurangannya adalah waktu terbatas di setiap pelebuhan. Hal ini tentu kurang cocok untuk orang yang lebih menyukai eksplorasi mendalam dan mendalami budaya lokal.
5. Mudah bersosialisasi
Salah satu aspek unik dari pelayaran adalah dinamika sosial. Baik saat bersantap bersama, berpartisipasi dalam aktivitas kelompok, atau mengikuti tamasya pantai, akan cenderung sering berinteraksi dengan penumpang lain. Sebab itu, bagi wisatawan yang senang bertemu orang baru, kapal pesiar menawarkan kesempatan bagus untuk menjalin pertemanan dari seluruh dunia.
FORBES
Pilihan editor: 5 Barang Bawaan Penting untuk Liburan Naik Kapal Pesiar