Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Hollywood Bruce Willis lahir pada 19 Maret lalu berusia 69 tahun. Ia terkenal karena memerankan karakte dalam berbagai film aksi, khususnya serial Die Hard dan Death Wish. Saat ini, ia sudah pensiun dari dunia akting karena masalah kesehatan. Bruce didiagnosis mengalami demensia frontotemporal atau dikenal dengan FTD yang membuat aktivitasnya terbatas.
Profil Bruce Willis
Dikutip dari Britannica, Willis lahir di Idar Oberstein, Jerman pada 19 Maret 1955. Ia dibesarkan di Penns Grove, New Jersey, dari pasangan David Willis dan Marlene K. Ayahnya adalah mantan tentara Amerika yang bekerja sebagai tukang las dan pekerja pabrik. Sementara ibunya orang Jerman dan bekerja di bank.
Willis mulai tertarik pada seni drama di sekolah menengah Penns Grove. Setelah lulus sekolah Willis menjalani beberapa pekerjaan serabutan sebelum belajar teater di Montclair State University. Setelah itu, ia pindah ke New York City dan memulai aktingnya Off-Broadway di iklan televisi.
Karier Willis dimulai ketika berperan sebagai detektif David Addison di acara televisi hit Moonlighting pada 1980-an. Bruce Willis kemudian mendapatkan peran utama pertamanya pada 1987 dalam komedi romantis Blind Date.
Setelahnya, Willis memainkan peran terbesarnya dalam film Die Hard (1988). Dia berperan sebagai petugas polisi John McClane. Dia mengulangi perannya sebagai John McClane dalam film 'Die Hard 2' 1990, Die Hard with a Vengeance (1995), Live Free or Die Hard (2007), dan A Good Day to Die Hard (2013).
Dikutip dari Thefamouspeople, karir Willis sempat meredup usai membintangi serangkaian film gagal di awal 1990-an. Film-film ini termasuk The Bonfire of the Vanities (1990), Hudson Hawk (1991), dan Color of Night (1994). Ia bangkit dengan film komedi Pulp Fiction (1994). Perannya sebagai Butch Coolidge dalam film tersebut menghidupkan kembali karir aktingnya.
Setelahnya, ia membintangi sejumlah, seperti 12 Monkeys (1995), The Fifth Element (1997), 'Armageddon' (1998), dan The Sixth Sense (1999). Tahun berikutnya, ia tampil sebagai Paul Stevens dalam tiga episode sitkom televisi 'Friends.' Perannya dalam serial ini membuatnya mendapat banyak apresiasi dan 'Emmy Award.'
Dia kemudian berakting di sejumlah film, seperti Unbreakable (2000), The Whole Nine Yards (2000), Tears of the Sun (2003), Hostage (2005), Sin City (2005), Live Free or Die Hard (2007), dan Surrogates (2009). Lalu mengambil beberapa peran di 16 Blocks (2006); and the buddy comedy Cop Out (2010), Looper, Moonrise Kingdom (2012), dan 'RED 2' (2013). Dia juga muncul sebagai pensiunan agen CIA di Red (2010, 2013), dan agen aktif di film The Expendables (2010, 2012).
Pada 2014 Willis mengulangi perannya di Sin City dalam sekuelnya Sin City: A Dame to Kill For. Tak berhenti disitu, Bruce Willis muncul dalam komedi musikal Barry Levinson Rock the Kasbah (2015). Serta di film 'Extraction' (2015), 'Marauders' (2016), 'First Kill' (2017), dan 'Death Wish' (2018).
Pada 2019, Bruce Willis membintangi film karya M. Night Shyamalan Glass. Beberapa tahun berikutnya ia membintangi serangkaian film aksi termasuk Breach (2020), Out of Death (2021), dan A Day to Die (2022).
Selain menjajaki dunia perfilman, Willis juga terjun dalam pekerjaan pengisi suara, salah satunya di The Lego Movie 2: The Second Part (2019). Ia juga membintangi trilogi aksi-thriller Detective Knight.
Willis memutuskan untuk tidak melanjutkan karirnya berakting sejak 2022. Ia menerima diagnosis mengalami afasia, kelainan yang mengganggu ekspresi dan komunikasi bahasa. Tahun berikutnya Willis menerima diagnosis demensia frontotemporal atau FTD.
Willis pernah meraih penghargaan atas kontribusinya di bidang seni dan hiburan. Willis sempat dinobatkan sebagai Man of the Year oleh Hasty Pudding Theatricals Universitas Harvard, Officer of the Order of Arts and Letters. Ia juga dianugerahi bintang di Hollywood Walk of Fame dan Commander of the Order of Arts and Letters.
KHUMAR MAHENDRA | YOLANDA AGNE
Pilihan Editor: Bruce Willis Alami FTD, Pakar Jelaskan Kondisi Langka yang Kerap Salah Diagnosis Ini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini