Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

900 Orang Delegasi akan Berkumpul di Global Geopark Rinjani

Pada September 2019 Global Geopark Rinjani (GGR) akan menjadi tuan rumah 6th Asia Pacific Geopark Network Symphosium

27 Desember 2018 | 16.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sunrise dari Gunung Rinjani, Lombok, NTB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Mataram - Pada September 2019 Global Geopark Rinjani (GGR) akan menjadi tuan rumah 6th Asia Pacific Geopark Network Symphosium yang dijadwalkan berlangsung di Lombok Nusa Tenggara Barat. Dalam perhelatan itu akan hadir sekitar 900an orang delegasi geopark dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut General Manager GGR Chairul Mahsul salah satu acar menarik dalam simpsum itu adalah perjalanan kunjungan ke empat rute. ''Jadwal field trip itu direncanakan 5 September 2019,'' kata dia di Matarm, Rabu 26 Desember 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun rute yang disiapkan adalah, pertama, rute gunung api purba bawah laut di Kuta Mandalika dan sekitarnya. Nantinya peserta juga mengunjungi desa Sade. Rute kedua, adalah rute tengah geo diversity Aik Berik dan culture diversity Taman Narmada.

Rute ketiga yaitu rute kaldera purba Sembalun di lembah Rinjani. Sedangkan rute ke empat adalah mengunjungi jejak pembentukan pulau Lombok Batu Bolong, jejak gempa terbaru, air terjun Sindang Gila dan Tiu Kelep, serta menyambangi desa tradisional Bayan. Tak lupa mereka juga mendatangi mesjid kuno yang dikenal sebagai masjid adat Wetu Telu.

Global Geopark Rinjani diresmikan kehadirannya oleh UNESCO Executive Board di Paris Perancis, 12 April 2018 lalu. Kawasan Geopark Rinjani-Lombok meliputi 5 Kabupaten/kota yaitu kabupaten Lombok Utara, kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Barat, dan Kota Mataram. Total meliputi kawasan seluas 3.065 kilometer persegi.

Pada kawasan Geopark Rinjani-Lombok telah ditetapkan sebanyak 22 situs geologi, 8 situs biologi, dan 17 situs budaya.

NTB memiliki keragam geologis karena terletak  pada pertemuan dua lempeng  yang  saling  bertumbukan dalam  kurun  waktu   puluhan  juta tahun. Selama itu  telah  terjadi  proses geologi  yang  dinamis dan  kompleks sehingga terbentuk keragaman geodiversity berupa mineral, batuan, fosil, bentang alam, dan  proses geologi.

Penggagas geopark Rinjani yang merupakan salah satu penggagas pertama adanya geopark di Indonesia Heryadi Rachmat, pernah mengatakan banyak potensi yang bisa dilakukan untuk  menghidupkan kepariwisataan di kawasan Rinjani. ''Ada 50 situs geologi, namun yang terpilih untuk diajukan ke dalam dokumen geopark ada 22 situs,'' ujar Heryadi Rachmat.

NTB yang merupakan bagian dari rangkaian gunungapi dunia  (Ring of fire) dalam kurun waktu sekitar 760  tahun  tercatat terjai 2 kali bencana geologi  berupa letusan gunung api. Letusan tersebut mempengaruhi iklim dunia, yaitu letusan Gunung Samalas (Rinjani) tahun 1257  dan   Gunung Tambora tahun  1815.

Keduanya kini telah  menjadi kawasan geopark nasional dan  internasional.

 SUPRIYANTHO KHAFID (Mataram)

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus