Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Anak Waldjinah Meninggal, Cerita Nama Pemberian Presiden Sukarno

Putra bungsu Waldjinah, Bintang Nur Cahya meninggal. Nama Bintang adalah pemberian dari Presiden Sukarno.

5 Juli 2019 | 15.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Waldjinah berfoto bersama Sujiatmi Notomiharjo (kiri) dan Krisnina Akbar Tandjung usai menyanyi dalam acara Konferensi Kota BAtik Nusantara di Gedung Batari Solo, Kamis 30 November 2017. TEMPO | Ahmad Rafiq

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Solo - Penyanyi keroncong legendaris, Waldjinah tengah berduka. Anak bungsunya, Bintang Nur Cahya, 54 tahun, meninggal pada Jum'at pagi, 5 Juli 2019. Nama Bintang Nur Cahya ini ternyata memiliki cerita tersendiri karena diberikan oleh Presiden pertama RI, Sukarno.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anak keempat Waldjinah, Ari Mulyono mengatakan Waldjinah diundang ke Istana Negara untuk menerima penghargaan Bintang Radio saat hamil Bintang Nur Cahya, pada 1965. "Presiden Sukarno sempat mengelus perut Ibu dan berpesan untuk memberi nama Bintang," kata Ari.

Maestro leroncong Waldjinah (dua dari kiri) bersedih karena anak bungsunya, Bintang Nur Cahya meninggal, Jum'at 5 Juli 2019. Bintang meninggal setelah dirawat di rumah sakit karena menderita penyakit jantung. TEMPO | Ahmad Rafiq

Ketika adiknya lahir, Ari melanjutkan, ayah dan ibunya mengikuti pesan Sukarno agar memberi nama Bintang. Waldjinah dan suaminya, Soelis Moelyo Boedi Poespopranoto menambahkan nama Nur Cahya.

Jadilah anak itu bernama Bintang Nur Cahya. Ari Mulyono mengatakan Bintang menjadi anak bungsu lantaran Waldjinah dinasehati oleh seorang dokter agar tidak hamil lagi.

Anak bungsu penyanyi keroncong Waldjinah, Bintang Nur Cahya meninggal pada Jum'at 5 Juli 2019. Bintang meninggal setelah dirawat di rumah sakit karena menderita penyakit jantung. TEMPO | Ahmad Rafiq

Menurut Ari Mulyono, Bintang mengidap penyakit jantung sejak 11 tahun terakhir. "Sudah berkali-kali masuk rumah sakit," katanya. Beberapa waktu sebelum meninggal, fungsi jantungnya hanya tinggal 20 persen.

Selama ini Bintang tinggal serumah dengan Waldjinah. Meski demikian, dia tidak mengambil jalur musik dalam kehidupannya. Jenazah Bintang disemayamkan di rumahnya sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Pracimaloyo.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus