Anies Baswedan Kunjungi Museum Rasulullah dan Lihat Maket Mekkah Zaman Nabi Muhammad

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan keluarganya mendapat kesempatan istimewa usai salat Isya di Masjid Nabawi, Madinah, Sabtu, 8 Juli 2023. Ia mendapatkan undangan dari Direktur Museum Rasulullah, Syaikh Nasir bin Musfir Al-Zahrani masuk ke daam museum dan melihat maket suasana Mekkah di masa Nabi Muhammad.

Anies Baswedan Amati Mekkah Mini di Museum Rasulullah

"Kami diperlihatkan maket suasana Mekkah era Nabi Muhammad SAW, replika rumah dan kamar Rasullullah SAW, juga helm, busur, panah dan kendi air yang digunakan kala itu, serta masih banyak lagi hal-hal yang ada pada era itu," tulisnya melengkapi unggahan sepuluh foto di halaman Instagram pribadinya, Ahad, 9 Juli 2023, satu jam lalu.

Pada slide foto pertama, terlihat Anies yang didampingi istri, Fery Farhati, empat anak, dan seorang menantunya itu tekun mendengarkan penjelasan dari Syaikh Nasir tentang maket Mekkah di zaman Rasulullah. Terlihat di maket itu, suasana perkampungan di Mekkah yang belum beraspal, rumah belum banyak, dan dikelilingi perbukitan tinggi yang belum disulap menjadi rumah dan serta hotel seperti sekarang ini. 

Keluarga Anies juga diperlihatkan maket yang lebih besar suasana Madinah tempo doeloe kala Nabi Muhammad membangun peradaban usai hijrah dari Mekkah. Terlihat pemandangan Kota Madinah dalam versi mini lebih ramai dan tertata. 

Disuguhi Film 4D Suasana Mekkah dan Madinah Zaman Nabi Muhammad

"Karya-karya bernilai sejarah yang ditampilkan bukan saja menarik, tetapi juga membuat kita mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam lagi tentang Rasulullah SAW," tulis bakal calon Presiden yang diusung Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS ini. 

Hal istimewa lainnya, keluarga Anies juga diperlihatkan film 4D yang menggambarkan dua Tanah Suci di Makkah dan Madinah itu. "Sungguh sebuah malam yang amat berkesan bagi kami sekeluarga, karena bisa menikmati sebuah perjalanan melampaui waktu di tempat ini," tulisnya.

Ia bersyukur dapat mengetahui sejarah yang dikonversi menjadi ruang. "Bagaimana perjalanan dikonversi menjadi pengalaman, dan kita yang berada di abad 21 ditarik ke abad 6 dan 7 untuk merasakan dan mengambil hikmah dari kehidupan Rasulullah SAW."