Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bantul - Pemerintah Kabupaten Bantul, Yogyakarta, mulai mengembangkan wisata di sektor budaya. Selama ini pemerintah setempat lebih fokus pada kawasan pesisir pantai selatan yang dinilai sudah jadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami sedang memfokuskan menggarap kawasan yang lebih banyak mendatangkan kunjungan wisatawan mancanegara,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo Rabu 11 Juli 2017. “Karakteristik wisatawan manca lebih menyukai sesuatu yang unik, tidak sumpek, dan ada unsur budaya.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Unsur-unsur itu tak bisa ditemui di obyek wisata favorit seperti Pantai Parangtritis. Dengan pertimbangan itu, Bantul mulai membidik dua kawasan, yakni Imogiri dan Pleret.
Di Imogiri banyak potensi unik, seperti pusat kerajinan keris, batik, makam raja-raja Mataram, juga makam seniman yang sangat kental unsur lokalnya. Lalu ada juga pebukitan Mangunan yang memiliki titik wisata menawan, seperti puncak Becici.Pengunjung berjalan menuju titik tertinggi untuk melihat pemandangan perbukitan luas di Puncak Becici, Dlingo, Bantul, Yogyakarta, 18 Januari 2015. Puncak Becici yang terletak di arah tenggara Kota Yogyakarta ini dapat ditempuh selama 60 menit dengan kendaraan pribadi. TEMPO/Pius Erlangga
Mangunan pernah dikunjungi mantan presiden Barack Obama, sehingga memiliki nilai promosi tersendiri.
Menurut Kwintarto, Ngarsa Dalem (Raja Keraton Yogya Sri Sultan Hamengku Buwono X) juga meminta Bantul menggarap kawasan Pleret. Tempat ini masih kental nuansa Kerajaan Mataram-nya.
Misalnya, di Pleret terdapat Museum Sejarah Purbakala Pleret di Dusun Kedaton, Kabupaten Bantul. Di sana tersimpan sekitar 200 benda bersejarah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Seperti ompak (landasan tiang), ornamen bangunan, dan benda bersejarah lainnya peninggalan Mataram kuno.
Kwintarto menuturkan pemerintah juga mempersiapkan masyarakat dan pelaku usaha wisata agar terbuka dalam menjamu wisatawan asing. "Kami didik warga agar benar benar bisa mewujudkan kawasan yang mendukung seperti segi kebersihan, keamanan, keramahan,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO