Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa pilihan saat barang bawaan yang diperiksa melalui mesin pemindai X-ray diamankan oleh petugas Transportation Security Administration atau TSA di bandara. Item tersebut harus ditinggalkan, mencari cara untuk menyimpannya, atau mengirimkannya ke kota atau negara yang dituju.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cara terbaik untuk mencegah barang bawaan ditahan petugas bandara adalah dengan mengetahui peraturan barang-barang apa saja yang dilarang. Jika ragu, barang-barang tersebut bisa dimasukkan ke dalam tas bagasi atau tinggalkan di rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Barang-barang yang ditahan petugas akan dibuang dengan benar. Barang-barang logam, seperti perkakas serbaguna, pisau, dan benda non-cair lainnya, ditempatkan di tempat sampah yang terkunci sebelum dikirim badan khusus untuk menangani barang-barang tersebut. Sedangkan cairan, gel, dan aerosol dibuang, karena dapat digunakan kembali.
Petugas TSA akan membantu jika penumpang tidak sengaja membawa barang terlarang melalui pemeriksaan keamanan. “Kami selalu memberikan tiga pilihan: Periksa barang tersebut ke maskapai penerbangan, simpan (di mobil Anda, dengan teman, atau di bandara), atau tinggalkan barang tersebut,” jelas Shivam Chopra, manajer keamanan transportasi di Bandara Internasional Seattle-Tacoma, kepada Travel+Leisure.
Kalau tidak punya waktu untuk memeriksa atau menyimpan barang tersebut tetapi barang tersebut memiliki nilai sentimental, bandara tertentu menawarkan untuk mengirimkan barang kecil ke alamat rumah dengan biaya tertentu. Bandara yang lebih besar akan memiliki kios khusus, sementara bandara yang lebih kecil mungkin menawarkan layanan ini melalui toko suvenir. Namun, pilihan terbaik adalah menghindari penyitaan barang tersebut.
Lorie Dankers, juru bicara TSA, mengatakan tidak peduli seberapa besar kepentingan penumpang membawa barang tersebut, keselamatan seluruh penumpang yang menjadi prioritas. “Kami tidak membuat aturan; kami hanya bertugas menegakkannya,” ujarnya.
Barang yang biasa disita
Barang yang paling banyak disita adalah cairan. Shivam Chopra mengatakan yang paling sering disita adalah botol air, krim cukur, dan cairan untuk penggunaan pribadi. Beberapa penumpang lupa bahwa mereka memasukkan cairan ke dalam tas dari kamar hotel, sementara yang lain mungkin tidak memahami aturan 3,4 ons.
Selain cairan pisau saku, perkakas serbaguna, dan semprotan merica juga paling sering disita. Penumpang mungkin membawa barang-barang ini setiap hari dan bahkan tidak menyadari barang itu selalu ada di tas. Misalnya ada di gantungan kunci atau disimpan di dalam ransel sehingga tidak terlihat.
Kalau barang seperti semprotan merica menyebar secara tidak sengaja di dalam pesawat, hal itu akan menimbulkan risiko kesehatan bagi seluruh penumpang di dalamnya. Jadi, kalau suka bepergian dengan membawa alat keselamatan, mungkin lebih baik membelinya di tempat tujuan atau mengemasnya dalam bagasi jika diperbolehkan.
Beberapa barang terlarang lainnya bergantung pada lokasinya. Misalnya, di bandara Seattle-Tacoma perlengkapan olah raga dan perlengkapan hiking, seperti tongkat hiking, tongkat baseball, dan tongkat golf paling sering disita. Barang-barang tersebut bisa digunakan sebagai senjata. Tapi kalau barang-barang terlarang diperlukan secara medis, seperti tongkat jalan atau susu formula, boleh di bawa ke dalam pesawat.
Pilihan editor: Tips Agar Koper Tidak Dilempar Saat Masuk Bagasi Pesawat