Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Batam dan Bintan akan Dibuka untuk Turis Asing, Punya Laboratorium PCR Sendiri

Rencana pembukaan travel bubble dengan Singapura menjadi angin segar bagi para pelaku wisata di Batam dan Bintan.

23 Maret 2021 | 11.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wisatawan menerapkan protokol kesehatan saat masuk ke Resor Kepri Coral di Kota Batam, Oktober 2020. TEMPO | Yogi Eka Sahputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno telah menyampaikan bahwa dua kawasan wisata di Kepulauan Riau, yaitu Lagoi di Bintan dan Nongsa di Batam akan segera dibuka kembali untuk wisatawan mancanegara dari Singapura Pembukaan direncanakan pada 21 April mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rencana tersebut tentu menjadi angin segar bagi para pelaku wisata di dua kawasan itu. Mereka pun menyatakan akan mempersiapkan segala fasilitas untuk memastikan kunjungan wisatawan aman meski masih dalam masa pandemi.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Grup General Manager PT Bintan Resort Cakrawala yang mengelola Bintan Resort Lagoi Abdul Wahab menyatakan bahwa resortnya sudah memenuhi standar safe travel bubble dari Economic Development Board (EDB) Singapura. Mereka telah melakukan berbagai persiapan di antaranya melengkapi kawasan dengan laboratorium lengkap dengan alat tes PCR sendiri.

Bahkan, pihaknya memilih bekerja sama dengan pihak yang berkolaborasi dengan Singapura, demi meyakinkan bahwa laboratorium di Bintan Resort akurat. Mereka juga telah membeli delapan unit GeNose C19 sebagai pelengkap penggunaan PCR bagi pelancong dan pekerja di kawasan pariwisata.

Wahab pun mengusulkan agar pemerintah Indonesia dan Singapura menyepakati dua kali pemeriksaan PCR, yaitu di Singapura sebelum kedatangan ke Bintan dengan masa berlaku 72 jam dan di Bintan Resort sebelum kembali ke Singapura. Hal itu untuk memastikan semua wisatawan yang datang bebas Covid-19 saat datang dan pulang 

"Namun pengunjung wajib melakukan tes GeNose bagai pengganti tes PCR ketika tiba di pelabuhan," kata Wahab.

Tidak hanya pemeriksaan kesehatan yang ketat, pihaknya juga melakukan tracking dan tracing Covid-19 kepada pekerja dan pelancong di sana. Setiap pekerja yang bertugas dilengkapi alat blue pass sebagai pelacak kemungkinan paparan virus.

Selain itu, sesampainya di terminal feri di Bintan, wisatawan akan dilengkapi dengan QR Code. Dengan aplikasi itu, maka petugas dapat mendeteksi keberadaan turis. "Menggunakan HP pakai QR Code jadi bisa mendeteksi tamu ke mana," kata Wahab

Untuk memenuhi aturan jaga jarak, dari seluruh resor dan hotel yang ada di kawasan, pihaknya akan membuka empat saja. "Itu ada 900 kamar kami dibenarkan membuka 50 persen. Tapi kami membuka 25 persen dari semua," kata Wahab.

Seperti di Lagoi Bintan, kawasan wisata di Nongsa Batam juga bersiap. Para pekerja di salah satu resort, yaitu Nongsa Sensation menjalani vaksinasi Covid-19. Mereka juga memastikan penerapan protokol kesehatan ketat terhadap wisatawan dan pekerja. 

Baca juga: Sandiaga Uno Ingin Wisatawan Singapura dan Malaysia Tinggal Lebih Lama di Batam

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus