Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sedtinasi wisata populer di Taiwan yang disebut dengan Batu Belalai Gajah kini sudah tak ada lagi. Ikon wisata di utara Taiwan itu runtuh pada Jumat, 15 Desember 2023 siang waktu setempat. Formasi batuan yang diberi nama karena bentuknya yang mirip belalai gajah itu terputus karena erosi air laut dan pelapukan alami.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor Distrik Ruifang di Kota New Taipei mengumumkan hal tersebut sehari setelah keruntuhan. “Karena Okinawa yang berkepanjangan dan pelapukan alami, sebagian badan batuan Belalai Gajah rusak. Tampilan asli belalai gajah telah hilang. Karena ketidakstabilan geologi dan cuaca saat ini di dekat badan batuan Belalai Gajah, kini ditutup. Saya mengimbau masyarakat untuk tidak ke sana lagi!!" kata pejabat distrik di Facebook dalam pengumuman tersebut, disertai dengan foto formasi batuan yang pecah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Batu Belalai Gajah telah menjadi objek wisata populer selama bertahun-tahun. Pengunjung sering memanjat “kepalanya” untuk berfoto.
Awalnya kawasan ini merupakan zona perlindungan militer, namun dibuka untuk umum pada 2000. Situs yang terletak di sebidang tanah sempit bernama Shen'ao ini ditutup untuk pengunjung pada 2010 karena masalah keamanan akibat ketidakstabilan geologi dan cuaca. Untuk melindungi lanskap geografis khusus, kantor distrik memasang garis peringatan di sekitar area tersebut pada 2020 untuk mencegah pengunjung memanjat ke formasi batuan tersebut.
Profesor Shen Chuan-chou dari Departemen Geosains Universitas Nasional Taiwan mengatakan kepada CNN bahwa runtuhnya batu tersebut adalah kejadian alami. Dia menghubungkannya dengan erosi air laut dan angin yang terus menerus menerpa formasi batuan tersebut.
Batu Belalai Gajah bukanlah satu-satunya bangunan alami di Taiwan yang menjadi perhatian para ahli geologi. Objek wisata Taiwan batuan "Queen's Head", yang menyerupai patung Ratu Elizabeth dengan leher panjang dan ramping, juga berisiko runtuh. Kantor Berita Pusat resmi Taiwan menyebutkan bahwa lingkar Queen's Head kini lebih rendah dari 120 sentimeter dan semakin tipis setiap tahunnya.
NEXT SHARK | CNN TRAVEL | FOCUS TAIWAN
Pilihan Editor: Pecinta Gowes Mesti Coba Bersepeda di Danau Matahari Bulan