Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jembatan Teluk Kendari baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, 22 Oktober 2020. Jembatan megah ini pun segera menarik perhatian warga setempat karena arsitekturnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atas dasar itu, Pemerintah Kota Kendari mengizinkan warga berekreasi dan wisata di kawasan Jembatan Teluk Kendari selama sepekan dari 23 sampai 30 Oktober mendatang sebelum jembatan dibuka untuk lalu lintas kendaraan umum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi saya sudah berdiskusi dengan Pak Dirjen yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan Jembatan Teluk Kendari ini, Insya Allah selama satu minggu nanti masyarakat diberikan izin, kesempatan, untuk memanfaatkan ini, selfie boleh, satu minggu," kata Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di Kendari, Jumat, 23 Oktober 2020.
Masyarakat, kata Sulkarnain, bisa bebas berjalan kaki, berolahraga dan berfoto di area jembatan selama bekum dibuka untuk kendaraan. "Setelah itu, setelah kendaraan diizinkan masuk, tidak boleh lagi pejalan kaki, dalam arti (berada) di tengah jalan," ujarnya.
Jembatan dengan panjang 1,34 kilometer dan lebar 20 meter itu dibangun sejak 2015 dengan biaya Rp 800 miliar. Pembangunan jembatan itu dilakukan untuk memudahkan mobilitas penduduk serta aktivitas perdagangan dan industri yang melintasi kecamatan Kota Lama dan Poasia.
Saat meresmikan jembatan, Presiden Jokowi berharao Kota Kendari akan lebih dikenal karena memiliki sebuah landmark baru. "Saya yakin akan ini meningkatkan daya tarik bagi Jembatan Teluk Kendari ini," ujarnya.
Jokowi pun menyampaikan bahwa di sekitar jembatan juga akan ditata, dilengkapi dengan ruang terbuka publik, area olahraga, area parkir, dan street cinema sebagai bagian pengembangan kawasan kota lama.