Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini ada kejadian sepasang mahasiswa yang tersambar petir ketika berkemah di Bukit Waruwangi, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten. Peristiwa itu menewaskan salah satu dari dua mahasiswa tersebut, sementara yang lainnya mengalami luka-luka akibat tersambar petir tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Petir memang menjadi risiko yang paling ditakuti setelah hipotermia saat melakukan pendakian. Tidak ada tempat berlindung saat hujan lantaran material tenda tak bisa melindungi diri dari sambaran petir hingga menimbulkan kekhawatiran bagi banyak pendaki. Namun, di sisi lain risiko tersambar petir saat mendaki gunung ini dapat dihindari.
Tips Terhindar dari Petir Saat Berkemah
1. Mengetahui Kondisi Cuaca
Sebelum melakukan pendakian, sebaiknya mencari tahu bagaimana kondisi cuaca di tempat tujuan. Ini bisa menjadi poin untuk memutuskan melanjutkan pendakian atau tidak. Bagaimana kondisi jalur pendakian saat terjadi hujan dapat menjadi pertimbangan untuk keselamatan para pendaki. Untuk mengetahui bagaimana kondisi cuaca yang ada di sekitar tempat pendakian dapat dilakukan dengan menghubungi tim basecamp di tempat pendakian tersebut.
2. Tidak Berlindung di Bawah Pohon
Cuaca memang terkadang tidak bisa diprediksi, bisa saja di tengah perjalanan cuaca yang tadinya cerah dapat berubah menjadi gelap, mendung bahkan hujan. Jika hal ini terjadi ada baiknya untuk tidak berlindung di bawah ataupun sekitar pohon saat hujan. Petir biasanya akan menyambar objek yang tinggi, dan sebaiknya juga hindari membangun tenda di bawah pohon ataupun tiang. Petir yang menyambar objek tinggi aliran listrinya akan mengalir ke tanah dan bisa membahayakan apapun yang ada di bawah objek tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Padang rumput dan area terbuka juga sebaiknya dihindari lantaran sambaran petir dapat langsung mengarah ke tanah. Sebaiknya bangun tenda di dekat tebing, dan jika tidak ada tebing dan kondisi tidak memadai sebaiknya turun ke daerah yang lebih landai atau tidak usah melanjutkan pendakian dan meminta pertolongan.
3. Mematikan Alat Elektronik dan Tidak Memakai Logam
Gelombang yang dipancarkan alat elektronik seperti ponsel, radio, walkie talkie dan GPS dapat menjadi pemicu sambaran petir. Sebaiknya matikan semua alat elektronik yang ada untuk menghindari petir, karena potensi sambaran ke alat elektronik dapat memiliki muatan yang berbeda.
Peralatan logam juga sebaiknya dihindari seperti aksesori atau peralatan makan, karena bahan logam dapat menghantarkan listrik dan juga menangkap kilat. Sebaiknya lepaskan semua peralatan logam yang menempel di tubuh dan beri alas juga untuk peralatan logam jika berada di tanah ataupun di dalam tenda.
4. Membuat Jarak
Sebaiknya buat jarak dan tidak terlalu bergerombol di antara kelompok-kelompok pendaki untuk mencegah kondisi terburuk. Sebaiknya beri jarak sekitar 4 meter antara kelompok pendaki agar tegangan listrik yang menyambar dari petir tidak mengalir ke kelompok pendaki lainnya. Ada baiknya, hindari area berair seperti danau atau sungai dan tidak berenang saat hujan, karena risiko tersambar petir akan lebih besar dan cari tempat yang lebih kering.
NADIA RAICHAN FITRIANUR
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.