Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hendak mendaki Gunung Semeru? Menjelajahi gunung satu ini perlu pembekalan yang ekstra. Gunung ini pula merupakan gunung tertinggi se-Pulau Jawa. Sebelum melakukan pendakian, perlu dipelajari rute dan lamanya waktu perjalanannya. Serta pertimbangkan bagaimana medan tanjakannya. Lebih detailnya, ikuti arahan pemandu perihal peta, iklim rute dan jalur pendakian, pun seluruh peraturan yang mesti diikuti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, tepatnya Resor Ranu Pani jadi titik pangkal keberangkatan pendaki. Resor Ranu Pani terletak pada ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut (mdpl). Petugas akan periksa identitas pendaki, tiket masuk serta memastikan kelengkapan properti pendakian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setidaknya ada empat pos yang mesti dilewati. Pos-pos tersebut berada di area blok hutan. Dan setiap pos disediakan pondok istirahat. Ukurannya sekitar 3 x 3 meter. Jarak antara Ranu Pani da Ranu kumbolo sekitar 10,5 KM. Melewati empat pos.
Secara detail berikut penjelasan rute perjalanan, waktu tempuhnya dan karakter medan jalur pendakian.
Dari Resor Ranu Pani lanjut ke pos pertama. Sekitar tiga kilometer dari Ranu Pani, tingginya 2.266 mdpl. Memakan waktu tempuh kurang lebih satu jam. Lokasinya di blok Landengan Dowo. Pada jalur pendakian ini banyak pohon cemara. Persis di ujung tanjakan ada pondok pelepas lelah.
Lanjut ke pos yang kedua. Ada pondok peristirahatan juga. Sekitar lima Kilometer dari Ranu Pni. Bisa ditempuh dalam waktu satu setengah jam. Lokasinya tepat di Blok Watu Rejeng. Pada ketinggian 2.390 mdpl.
Tempat ini didominasi pemandangan tebing batu bertingkat. Bersusun membentuk formasi. Batunya meruncing setinggi seratus hingga 150 meter dari permukaan jalur pendakian. Saat cuaca hari cerah. Pendaki dapat melihat dua gunung dari kejauhan. Yaitu gunung Kepolo dan Gunung Semeru.
Pos yang ketiga masih di blok Watu Rejeng. Sudah mencapai ketinggian 2.439 mdpl. Pada pos ini ada dua jembatan. Jembatan Janik dan jembatan pendek. Dibawah jembatan ada sumber air. Para pendaki pun kerap rehat di jembatan tersebut.
Paling terakhir, pos keempat. Tingginya sekitar 2.451 mdpl. Pada pos ini akan terlihat bentang alam Ranu Kumbolo dengan jelas. Jika cuaca cerah, akan tampak danau yang kebiruan, luasnya sekitar dua belas hektare. Adapula pondok untuk rehat sejenak sebelum turun menuju shelter Ranu Kumbolo.
Baca: Petaka Bila Mendaki Semeru hanya Modal Nekat Dan Semangat
Selanjutnya masuk ke shelter Ranu Kumbolo. Ranu artinya danau. Pinggiran danau kerap jadi lokasi berkemah yang disukai banyak pendaki. Apalagi tersedia tempat mandi dan jamban, pun area memasak. Untuk lama jarak tempuh dari Ranu Pani menuju Ranu Kumbolo sekitar tiga jam.
Perlu diingat untuk selanjutnya dipatuhi. Para pendaki dilarang mencuci tangan, muka apalagi mandi di tepian danau ini. Tujuannya untuk menjaga kemurnian danau.
Rute selanjutnya Oro-oro ombo. Dekat dengan Ranu Kumbolo hanya dipisah sebuah tebing. Disebut tanjakan cinta. Oro-oro ombo merupaka area lembah dengan sabana seluas seratus hektare. Dikelilingi oleh perbukitan.
Melewati tanjakan cinta merupakan tantangan berat dan wajib dilewati pendaki. Punya kemiringan sekiitar 35 hingga 40 derajat. Area ini dipenuhi dengan verbena brasiliensis, jika bunga ini sedang mekar, akan terlihat seperti karpet berwarna ungu. Banyak pendaki mengira jenis bunga ini adalah lavender, padahal berbeda.
Masih panjang rutenya. Rute berlanjut ke Cemoro Kandang. Ketinggiannya sekitar 2.500 mdpl. Jalur pendakian permukaannya relatif adatar. Tumbuhan disekitarnya banyak cemara gunung dan tanaman puku.
Melewati jalur ini sangat payah. Butuh stamina ekstra. Beberapa bagian menanjak dan jaraknya cukup panjang.
Lanjut ke Jambangan. Sekitar 13 kilometer dari Ranu Pani. Merupakan padang rumput, diselingi tumbuhan cemara mentigi dan bunga edelwis. Ketinggiannnya sekitar 2.700 mdpl.
Di rute ini akan terlihat puncak gunung semeru dengan guratan aliran lahar. Setiap sepuluh hingga lima belas menit sekali, semburan asap dan debu vulkanik akan menguar. Namun messti dalam kondisi cuaca cerah.
Shelter Kalimati, oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) lokasi ini ditetapkan sebagai batas akhir pendakian. Berdasarkan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Gunung Sawur, Lumajang. Berjalan sekitar satu jam menuju Arcapodo, pembatas antara Kalimati dan puncak mahameru. Melewati jalan setapak yang dapat dilalui satu orang saja. Arcapodo Terletak pada ketinggian 2.900 mdpl. Dari Ranu Pani sekitar 16,5 Kilometer.
Sampailah di puncak mahameru, di ketinggian 3.676 mdpl. Ada kawah Jonggring Saloka, bisa menguar debu vulkanik tiap sepuluh hingga lima belas menit sekali.
Suhu tidak stabil, sekitar nol hingga empat derajat celcius. Kadang ada kabut tebal disertai badai angin. Untuk menghindari hal itu, pendaki dianjurkan turun sebelum pukul delapan pagi jika tetap nekat naik ke puncak. Jika punya keinginan mendaki Guung Semeru, pelajari rutenya dan siapkan fisik yang kuat pun mental yang stabil. Selamat menjelajah.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION