Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Bobobox Buka Dua Hotel Kapsul di Yogyakarta dan Jakarta

Bobobox membuka dua penginapan di Jakarta dan Yogyakarta. Pasar di Jakarta cenderung untuk business traveler sementara Yogyakarta untuk leisure.

28 Agustus 2020 | 14.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bobobox mampu mengeliminasi proses melalui resepsionis, gantinya berupa aplikasi. Foto: @dipoandaru_

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan yang mengelola jaringan hotel kapsul, Bobobox membuka dua penginapan di Jakarta dan Yogyakarta. Hotel kapsul di Jakarta berada di depan Stasiun Juanda. Adapun di Yogyakarta berada di depan Mal Malioboro. Saat ini Bobobox telah berada di 13 lokasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tren hotel kapsul akan bertumbuh di Indonesia," kata Pimpinan Eksekutif (CEO) Bobobox, Indra Gunawan saat jumpa media daring, Jumat, 28 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indra menjelaskan, pandemi virus corona (Covid-19) telah berdampak terhadap perekonomian. Ia memperkirakan, selama masa pemulihan ekonomi, orang yang bepergian masih membatasi anggaran untuk penginapan. "Hotel kapsul bisa menjadi solusi harga. Hotel kapsul alternatif revenue (pendapatan)," ucapnya.

Penambahan lokasi Bobobox kali ini menimbang target tamu. Keputusan untuk membuka hotel kapsul di Yogyakarta karena dianggap sebagai destinasi wisata yang diminati. Mengingat, kata dia, selama era normal baru aktivitas pariwisata mengutamakan turis domestik.

"Lebih cepat (Yogyakarta) bisa ditempuh dengan mobil untuk pasar (pelancong) domestik. Penambahan lokasi strategis, karena pengguna (hotel kapsul) semakin bertambah," katanya.

Menurut data internal Bobobox, sebelum pandemi tercatat sekitar 90.000 pengguna selama tahun 2019. Kepala Perusahaan Bobobox,
Antonius Bong mengatakan dalam beberapa bulan terakhir, diperkirakan okupansi mulai mendekati jumlah sebelum wabah virus corona di Indonesia, "Kembali ke 80 persen, pada bulan Juli dan Agustus," katanya.

Antonius menjelaskan, hal utama untuk menggenjot okupansi tak bisa dalam waktu yang singkat, "Produk yang memberi rasa aman itu terpenting selama pandemi. Ini harus dibangun dalam waktu yang cukup lama untuk operasional, standardisasi," ujarnya.

Menurut Antonius, peminat hotel kapsul cenderung pelancong bisnis (business traveler) dan kalangan milenial. Ia menjelaskan, misalnya Bobobox yang berlokasi Jakarta Selatan, di Pancoran dan Panglima Polim, kawasan itu kerap diminati pelancong bisnis. "Pulang kantor malam atau ingin beraktivitas kerja pagi, bermalam di Bobobox," katanya.

Sedangkan untuk para pelancong liburan cenderung memilih di kawasan sekitar Kota Tua (Jakarta), Kota Lama (Semarang), "Dua target market itu sama seperti di Yogyakarta untuk leisure dan holiday," ucapnya.

Bobobox ditujukan untuk milenial yang ingin hangout atau staycation. Foto: @bobobox_id

Antonius menjelaskan, peminat hotel kapsul mulanya adalah para milenial yang berusia 17 tahun hingga 25 tahun. "Dari segi umur kami melihat milenial yang ingin mencoba segala," katanya.

Ia menambahkan, saat hotel kapsul semakin dikenal sebagai tren penginapan, maka para tamu pun semakin beragam. "Sekarang usia 25 tahun sampai 40 tahun sudah ada (menginap) di Bobobox," tuturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus