Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo melarang masyarakat mudik lebaran tahun ini. Tradisi merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman tak bisa terlaksana karena wabah corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak hanya di Indonesia, pemerintah Jepang juga melarang masyarakat mudik. Jika di Indonesia momentumnya adalah lebaran, di Jepang ada Golden Week. Ini adalah periode libur panjang yang menggabungkan beberapa libur nasional di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Golden Week di Jepang berlangsung mulai 29 April sampai 5 Mei setiap tahun. Dalam masa itu, ada peringatan Hari Shwa pada 29 April, Hari Peringatan Konstitusi (3 Mei), Hari Hijau (4 Mei), dan Hari Anak-anak (5 Mei). Biasanya masyarakat Jepang mengisi libur panjang Golden Week dengan tamasya, berkunjung ke rumah sanak famili di kampung halaman, dan bepergian ke luar negeri.
Periode Golden Week menjadi masa 'panen' bagi industri transportasi dan pariwisata. Pada pekan ini juga biasanya diadakan berbagai festival, seperti Naha Hari Festival, Hakata Dontaku, Festival Bunga Hiroshima, Hamamatsu Matsuri, dan Hirosaki Sakura Matsuri.
Suasana Hamamatsu Matsuri di Jepang. Foto: Situs Hamamatsu Festival Pavilion
Namun dalam wabah corona ini, tak ada lagi kemeriahan Golden Week. Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengumumkan keadaan darurat dan meminta masyarakat tetap tinggal di rumah. Pemerintah akan kembali mempertimbangkan perkembangan situasi wabah corona setelah Golden Week usai, yakni pada 6 Mei mendatang.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan, pemerintah akan meminta nasihant para ahli sebelum 6 Mei 2020. Pandangan ini menjadi prasyarat apakah akan memperpanjang atau menghentikan status keadaan darurat.
Mengutip The Japan Times, saat ini kasus Covid-19 di Jepang mulai menurun. Meski begitu, pemerintah berjaga-jaga jangan sampai ada lonjakan kasus lagi, terlebih setelah masa libur panjang Golden Week.
REUTERS | THE JAPAN TIMES