Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
xeeTEMPO.CO, Yogyakarta -- Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) menggalakkan kembali Candi Borobudur sebagai destinasi wisata spiritual atau spiritual tourism. Berkolaborasi dengan PT Angkasa Pura I, pengelola candi menyelenggarakan kegiatan Familiarization Trip (Famtrip). Program ini dilakukan untuk menguatkan posisi Candi Borobudur sebagai Spiritual Destination, khususnya bagi wisatawan mancanegara dengan segmentasi wisata minat khusus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kegiatan Famtrip ini adalah upaya untuk mengenalkan dan mempromosikan Candi Borobudur sebagai Spiritual Destination kepada inbound tour operator khususnya dari Thailand dan negara Asia berbasis Buddha, komunitas Buddha, spiritual leader, maupun spiritual enthusiast yang tumbuh pesat pascapandemi (virus corona)," kata Hetty Herawati, Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan TWC, Jumat, 11 Agustus 2023.
Potensi Candi Borobudur sebagai Destinasi Wisata Pilgrim Dunia
Borobudur memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata pilgrim dunia karena merupakan candi Buddha terbesar di dunia dengan nilai sejarah dan spiritual yang luar biasa. Nilai-nilai universal tentang kebajikan dan filosofi kehidupan yang terukir dalam relief dan arsitektur candi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Borobudur tidak hanya relevan untuk umat Buddha, namun juga semua wisatawan yang mencari pengalaman spiritual sekaligus budaya. Kegiatan Famtrip ini diharapkan dapat membangun kerja sama yang berkelanjutan dengan inbound tour operator dalam mengembangkan paket pilgrim tour mancanegara. Famtrip ini juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan berbasis spiritual dan budaya, serta mendorong akselerasi pertumbuhan ekosistem pariwisata di Kawasan DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) Borobudur secara luas.
Hetty Herawati juga menuturkan kegiatan Famtrip ini merupakan salah satu wujud nyata tumbuhnya Spiritual Tourism di kawasan Candi Borobudur, menyusul event-event spiritual yang telah dilakukan termasuk Festival Purnama Waisak. Aktivitas keagamaan di destinasi TWC juga bagian dari program Quality and Sustainable Tourism karena memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Komitmen Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko
Komitmen TWC dalam mengembangkan kawasan Candi Borobudur berbasis pada keseimbangan 4 pilar fungsi, yaitu konservasi, spiritual, edukasi dan pariwisata. Hingga akhir tahun ini direncanakan ada sepuluh kali FamTrip. Dimulai FamTrip pertama pada 8 - 11 Agustus 2023, di destinasi Candi Borobudur. Para peserta Famtrip terdiri oleh Bhante dari Thailand, inbound tour operator dari Thailand, dan tour operator dari Indonesia.
"Para peserta Famtrip disuguhkan rangkaian pengalaman spiritual, meditasi, pengalaman budaya serta kuliner khas daerah dalam kemasan story telling tematik," kata Hetty Herawati.
Para peserta menikmati indahnya Candi Borobudur disinari matahari terbit dari atas bukit Dagi dan melakukan meditasi dengan pemandangan Candi Borobudur. Dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan doa, puja dan Pradaksina di bagian atas monumen Candi Borobudur. Peserta bisa merasakan energi spiritual dan memandang keindahan lansekap Saujana Borobudur yang magis.
Program seperti ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo mengenai pentingnya pengenalan spiritual tourism di destinasi Candi Borobudur dan kawasan. Holding BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Pariwisata dan Pendukungnya, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney berkolaborasi dengan anak usahanya yaitu PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) dan PT Angkasa Pura I.
“InJourney hadir sebagai Holding BUMN pada sektor aviasi dan pariwisata pertama di Indonesia yang siap membawa keramahtamahan dan keragaman budaya Indonesia kepada dunia. InJourney menjadi nafas baru bagi industri pariwisata di Indonesia untuk mendorong kebangkitan industri pariwisata," kata Maya Watono, Direktur Pemasaran dan Program.
Pariwisata InJourney
InJourney juga berperan sebagai wadah untuk berkolaborasi dan berintegrasi dalam misi pengembangan pariwisata Indonesia. Hal ini yang melandasi InJourney untuk memperkuat kolaborasi dengan anak usaha yakni TWC dan AP1, untuk menggaungkan ruh Spiritual Tourism Candi Borobudur ke mata dunia.
Maya menambahkan dicanangkannya Candi Borobudur sebagai spiritual tourism destination sejalan dengan komitmen InJourney dalam hal membangun destinasi Candi Borobudur yang inklusif, termasuk menjadi tempat beribadah bagi penganut agama Buddha. Dalam rencana induk Borobudur, Borobudur diprioritaskan untuk empat fungsi. Yaitu konservasi karena keberlanjutan Borobudur sebagai cagar budaya sangat penting.
Fungsi sebagai lokasi spiritual karena ingin mengembalikan Borobudur sebagaimana fungsinya sebagai tempat peribadatan sehingga ada soul-nya. Dua fungsi berikutnya adalah edukasi dan pariwisata. Dengan fungsi pariwisata diharapkan memberikan dampak langsung kepada masyarakat sekitar.
Borobudur akan menjadi destinasi wisata spiritual yang dapat menampung lebih dari kunjungan 20 juta wisatawan domestik dan mancanegara. Dukungan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) untuk konektivitas menuju Destinasi Pariwisata Super Prioritas Candi Borobudur. Sedangkan Angkasa Pura I selaku perusahaan pengelola Bandara Internasional Yogyakarta yang merupakan pintu gerbang udara utama menuju Candi Borobudur dan kawasan, menyatakan dukungannya dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi menuturkan, sebagai bagian dari ekosistem pariwisata, Bandara Internasional Yogyakarta memegang peranan krusial dalam konektivitas udara menuju kawasan Candi Borobudur yang merupakan salah satu dari destinasi pariwisata superprioritas. "Kami sebagai pengelola bandara mendukung penuh penyelenggaraan kegiatan Famtrip di kawasan Candi Borobudur melalui penyediaan infrastruktur bandara dan pelayananan prima kepada para peserta kegiatan," kata Faik Fahmi.